SD Roboh Disidak Jokowi, Reruntuhan Sudah Lenyap

Kamis, 08 November 2012 – 19:20 WIB
SD N o3 Rawamangun yang atapnya rubuh saat direnovasi. Foto: M Adil/JPNN
JAKARTA - Atap bangunan SDN 03 Rawamangun, Jakarta Timur roboh pada Selasa (6/11) kemarin. Padahal sekolah yang beralamat di Jalan Haji Ten Raya, RT 06 RW 03, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur itu sedang direnovasi.

Rubuhnya atap saat masa renovasi itu memunculkan kecurigaan adanya korupsi dalam proses pemugaran SDN 03 Rawamangun. Apalagi sempat beredar laporan bahwa bahan bangunan yang dipergunakan tidak layak.

Kabar tak sedap tersebut mendorong Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menginspeksi SDN 03 Rawamangun. Dalam kunjungannya, Jokowi menemukan bahwa ada tiga ruangan kelas tidak memiliki atap.

Ketiga ruang kelas itu memang terlihat sedang direnovasi. Di salah satu sisi ruangan tidak ada temboknya. Kemudian jendela dan pintu juga belum terpasang di ruangan-ruangan tersebut.

Jokowi mengatakan proses renovasi harus segera dilanjutkan. Ia juga meminta agar faktor keamanan benar-benar diperhatikan.

"Dikerjakan kembali dengan konstruksi yang benar-benar aman karena ini menyangkut anak-anak. Dan harus disanggupi," kata Jokowi kepada wartawan di halaman SDN 03 Rawamangun.

Dari hasil pengamatan, Jokowi mengaku tidak dapat melihat bukti kecurangan. Pasalnya, saat ia tiba di lokasi tidak ada bekas reruntuhan atap.

"Ya, saya nggak lihat barangnya, ya gimana benar atau tidak. Saya ga liat barangnya, tahu-tahu udah bersih gitu.  Kalau mungkin pagi tadi atau malem kelihatan," ujarnya.

Namun Jokowi akan tetap memerintahkan bagian inspektorat untuk melakukan audit terhadap renovasi bangunan SD tersebut. Ia mengaku akan bertindak tegas apabila hasil audit menemukan adanya kecurangan dari pihak kontraktor maupun pihak sekolah. Mantan Walikota Solo itu bahkan tidak segan untuk mem black list pihak kontraktor yang terbukti berbuat curang.

Jokowi menambahkan, saat ini yang terpenting adalah proses renovasi dapat rampung sesuai jadwal, yaitu Desember 2012. Menurutnya, saat ini ada 6 sekolah yang dijadwalkan beres direnovasi pada bulan depan.

Ia akan mengecek langsung kondisi keenam sekolah tersebut pada bulan Desember. "Ya sesuai dengan kontrak. Bisa didenda, diberhentikan, banyak," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Digembleng Lemhanas, Kaku Pimpin Upacara

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler