JAKARTA – Delegasi perdamaian Thailand memberikan apresiasi terhadap sikap Pemerintah Indonesia. Ini karena kunjungan ke Indonesia dalam kaitannya mempelajari penyelesaian konflik sosial yang dinilai cukup bermanfaat.
”Kami dapatkan banyak ilmu dari Indonesia dalam penanganan konflik sosial. Hasilnya ini segera kami terapkan di sana begitu kami tiba,” ujar Ketua Delegasi Thailand Kolonel Polisi Tawaee Sodsong saat bertemu Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) di Jakarta, Selasa (9/4).
Menurutnya, pembelajaran dari Indonesia ini sangat sesuai dengan situasi konflik di Thailand Selatan. Apalagi Indonesia memiliki beberapa model penyelesaian konflik. Semua model itu pun dianggap sesuai kondisi di Thailand Selatan, sehingga perlu segera diterapkan.
Dia berharap model penyelesaian konflik itu dapat meredakan situasi konflik. Kehidupan masyarakat di Thailand Selatan sudah cukup memprihatinkan akibat konflik tersebut. Dengan meredanya konflik, kehidupan masyarakat akan kembali normal. ”Kami pun berharap Menteri Agama Suryadharama Ali bersedia kembali berkunjung ke Thailand untuk membantu meredakan konflik Thailand Selatan,” tuturnya dalam bahasa Thailand yang diterjemahkan.
Ketua Delegasi Thailand ini mengakui kedatangan SDA beberapa waktu lalu sangat efektif meredakan konflik. Kedatangan tersebut memberikan pemahaman bagi dua kelompok yang berseteru untuk menghentikan segala tindak kekerasan. Apalagi, wilayah yang konflik itu banyak dihuni komunitas muslim Thailand. Ini artinya pendekatan keagamaan yang dilakukan SDA mampu meredam gejolak. ”Inilah yang ingin kami tawarkan kepada SDA untuk bisa kembali berkunjung ke Thailand Selatan,” imbuhnya.
Sekjen Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan itu memastikan upaya Pemerintah Indonesia membangun kehidupan beragamanya bakal segera ditiru. Karena Indonesia memang diakui kehidupan beragamanya sangat rukun. Dalam kesempatan itu, SDA mengucapkan rasa terima kasih atas perhatiannya terhadap kehidupan masyarakat Thailand Selatan. Kunjungan ke Thailand beberapa waktu lalu merupakan bagian mempelajari pola kehidupan umat Islam yang banyak di wilayah Thailand Selatan.
”Belum banyak yang bisa saya berikan. Tapi secara utuh Pemerintah Indonesia turut prihatin atas konflik yang terjadi. Dan itu memang perlu segera dituntaskan,” paparnya.
Terkait hasil kunjungan delegasi Thailand, SDA memastikan tidak hanya memberikan berkaitan pada penuntasan konflik sosial saja. Tapi juga berkaitan pula dengan pendidikan, kebudayaan dan persoalan agama. Pada bidang pendidikan, Ketua Umum PPP ini memberikan kesempatan pada warga Thailand untuk mendapatkan pembelajaran di perguruan tinggi Islam.
Kesempatan itu tentu lebih diberikan pada komunitas muslim di Thailand. ”Kami memberikan peluang besar bagi umat muslim Thailand untuk mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi Islam di Indonesia,” terang dia. Tak cukup itu, dia pun menyebutkan kerja sama Thailand - Indonesia juga dilakukan pada bidang keilmuan yakni, kerja sama penelitian yang ditujukan bagi peningkatan pengetahuan di kedua negara. (rko)
”Kami dapatkan banyak ilmu dari Indonesia dalam penanganan konflik sosial. Hasilnya ini segera kami terapkan di sana begitu kami tiba,” ujar Ketua Delegasi Thailand Kolonel Polisi Tawaee Sodsong saat bertemu Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) di Jakarta, Selasa (9/4).
Menurutnya, pembelajaran dari Indonesia ini sangat sesuai dengan situasi konflik di Thailand Selatan. Apalagi Indonesia memiliki beberapa model penyelesaian konflik. Semua model itu pun dianggap sesuai kondisi di Thailand Selatan, sehingga perlu segera diterapkan.
Dia berharap model penyelesaian konflik itu dapat meredakan situasi konflik. Kehidupan masyarakat di Thailand Selatan sudah cukup memprihatinkan akibat konflik tersebut. Dengan meredanya konflik, kehidupan masyarakat akan kembali normal. ”Kami pun berharap Menteri Agama Suryadharama Ali bersedia kembali berkunjung ke Thailand untuk membantu meredakan konflik Thailand Selatan,” tuturnya dalam bahasa Thailand yang diterjemahkan.
Ketua Delegasi Thailand ini mengakui kedatangan SDA beberapa waktu lalu sangat efektif meredakan konflik. Kedatangan tersebut memberikan pemahaman bagi dua kelompok yang berseteru untuk menghentikan segala tindak kekerasan. Apalagi, wilayah yang konflik itu banyak dihuni komunitas muslim Thailand. Ini artinya pendekatan keagamaan yang dilakukan SDA mampu meredam gejolak. ”Inilah yang ingin kami tawarkan kepada SDA untuk bisa kembali berkunjung ke Thailand Selatan,” imbuhnya.
Sekjen Pusat Administrasi Provinsi Perbatasan Selatan itu memastikan upaya Pemerintah Indonesia membangun kehidupan beragamanya bakal segera ditiru. Karena Indonesia memang diakui kehidupan beragamanya sangat rukun. Dalam kesempatan itu, SDA mengucapkan rasa terima kasih atas perhatiannya terhadap kehidupan masyarakat Thailand Selatan. Kunjungan ke Thailand beberapa waktu lalu merupakan bagian mempelajari pola kehidupan umat Islam yang banyak di wilayah Thailand Selatan.
”Belum banyak yang bisa saya berikan. Tapi secara utuh Pemerintah Indonesia turut prihatin atas konflik yang terjadi. Dan itu memang perlu segera dituntaskan,” paparnya.
Terkait hasil kunjungan delegasi Thailand, SDA memastikan tidak hanya memberikan berkaitan pada penuntasan konflik sosial saja. Tapi juga berkaitan pula dengan pendidikan, kebudayaan dan persoalan agama. Pada bidang pendidikan, Ketua Umum PPP ini memberikan kesempatan pada warga Thailand untuk mendapatkan pembelajaran di perguruan tinggi Islam.
Kesempatan itu tentu lebih diberikan pada komunitas muslim di Thailand. ”Kami memberikan peluang besar bagi umat muslim Thailand untuk mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi Islam di Indonesia,” terang dia. Tak cukup itu, dia pun menyebutkan kerja sama Thailand - Indonesia juga dilakukan pada bidang keilmuan yakni, kerja sama penelitian yang ditujukan bagi peningkatan pengetahuan di kedua negara. (rko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 Anggota Kopassus Diperiksa Maraton
Redaktur : Tim Redaksi