Sebagian Jakarta Krisis Air, Jokowi Diminta Tegur Palyja

Selasa, 06 Agustus 2013 – 00:31 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sikap PT Perusahaan Air Minum Lyonnaise Jaya (Palyja) yang merasa tidak bertanggung jawab atas krisis air bersih di sebagian wilayah Jakarta sejak Sabtu (3/8) lalu mendapat kecaman. Operator penyedia air bersih untuk wilayah barat Jakarta itu dianggap tidak siap melayani masyarakat ibu kota.

Joko Widodo (Jokowi) selaku gubernur DKI Jakarta diminta untuk menegur perusahaan tersebut. Palyja perlu diingatkan atas krisis air bersih yang terjadi di sebagian wilayah di Jakarta.

BACA JUGA: Perusahaan Asal Singapura Ikut Garap Monorel Jakarta

"Pemerintah Daerah harus memberikan perhatian khusus dan tegur Palyja dengan alasan ketidaksigapan profesional melayani konsumen," kata Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jakarta, Heriandi dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (5/8).

Diakuinya, krisis air yang melanda pelanggan Palyja memang disebabkan oleh rusaknya pompa air milik pihak ketiga yaitu Perum Jasa Tirta (PJT) II. Namun, bukan berarti Palyja dapat lepas tanggung jawab dan membiarkan warga Jakarta tanpa air bersih selama berhari-hari.

BACA JUGA: Palyja Pertimbangkan Penjatahan Air

Dengan timbulnya masalah ini, Heriandi semakin yakin bahwa swastanisasi air bersih di Jakarta sangat bermasalah. Karena itu ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera mengambil tindakan mengakuisisi operator-operator swasta.

"Cepat, perusahaan operator air bersih semuanya diambil alih untuk dibawah kontrol pemerintah daerah, supaya lebih bisa benar-benar melayani warga kota jakarta, dan warga Jakarta tidak pantas mengalami masalah ini," tegasnya. (dil/jpnn)

BACA JUGA: 312 Ribu Pemudik Padati Stasiun Senen

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Preman Diamankan di Terminal Pulogadung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler