TIMIKA - Ratusan lapak yang berada di Pasar Sentral Timika di Jalan Hasanuddin, Jumat (24/2) sekitar pukul 16.45 WIT ludes dilalap si jago merah. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran, meskipun ada dugaan api berasal dari hubungan pendek arus listrik. Lapak-lapak di sudut kanan bagian belakang Pasar Sentral yang hangus terbakar, merupakan tempat para pedagang gerabah (pecah belah), sembako, pakaian, maupun penjual sayuran.
Salah satu pemilik lapak yang hangus terbakar, La Ane mengatakan, terbakarnya ratusan kios tersebut, bermula dari bagian tengah pasar atau di Blok C. Bangunan pasar yang konstruksinya terbuat dari kayu tersebut, terdiri dari empat blok, yakni Blok A, B C dan D. Masing-masing blok, rata-rata terdiri dari 19 lapak yang saling bersinggungan. Sehingga pada satu blok terdapat 38 lapak pedagang. Jika dikalikan empat blok, maka jumlah lapak di pasar tersebut yang hangus terbakar hingga rata dengan tanah sekitar 152 lapak.
La Ane mengatakan tidak semua lapak terisi oleh pedagang. Hanya beberapa lapak saja yang terisi, khususnya yang berada di Blok tengah atau blok B dan C. Menurutnya hanya beberapa pedagang menghuni lapak.
“Kalau kita di Blok A, hampir semua blok ada yang tempati, tapi di Blok B dan C, hanya ada tiga sampai lima Blok yang terisi,” terang La Ane, sembari mengatakan pihaknya tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya karena cepatnya api menjalar.
Warga lainnya yang lapaknya ikut terbakar di Blok D, H. Ridwan juga mengatakan hal yang sama, yakni api pertama kali muncul dari bagian tengah pasar. Pihaknya tidak menyangka jika yang terbakar adalah kios. “Awalnya saya kira ada orang bakar sampah, tapi setelah mendengar semacam ledakan dan asap semakin tebal, saya baru percaya itu kios,” ujar H. Ridwan.
Setelah mengetahui secara pasti adanya kios yang terbakar, dia bergegas teriak mengabari orang lain sembari menyelamatkan beberapa barang yang ada. Namun H. Ridwan hanya bisa menyelamatkan beberapa barang saja karena cepatnya kobaran api yang menyambar.
“Api pertama kali terlihat di samping warung yang ada di Blok C, tadinya saya pikir itu hanya asap orang bakar sampah,” terang H. Ridwan.
Sementara H. Nasir, pemilik warung nasi yang ada di Blok C, yang letaknya di sebelah sumber api berasal, membenarkan bahwa api pertama kali berasal dari lapak kosong yang persis berada di sebelahnya. Namun pihaknya tidak mengetahui bagaimana api tersebut muncul.
“Memang tadi apinya dari sebelah warung saya, tapi lapak itu kosong. Tidak tahu apinya keluar dari apa, mungkin dari korsleting,” jelasnya.
H. Nasir membenarkan, setelah api dan asap keluar, juga terdengar suara ledakan dari lapak yang terbakar. Setelah ledakan tersebut, api langsung membumbung tinggi.
Karena cepatnya api berkobar dan menjalar, membuatnya segera berlari menyelamatkan diri tanpa memikirkan barang-barang miliknya yang ada di warung. “Sudah tidak sempat lagi mikirin barang, yang penting selamat dulu. Karena tiba-tiba api langsung membesar,” ujarnya.
Pantauan Radar Timika, puluhan warga mencoba memadamkan api dengan alat seadanya. Bahkan diantaranya juga menjebol atap seng dengan maksud api tidak menjalar semakin lebar.
Sekitar pukul 17.25 WIT, tiga unit mobil pemadam kebakaran datang guna memadamkan api. Banyak warga mengeluh karena menilai mobil pemadam tersebut sudah terlambat datang lantaran api sudah meratakan ratusan lapak di empat blok. Bahkan, api juga sudah mulai menjalar di lapak penjual sayur di malam hari.
Dari pantauan Radar Timika terlihat sebagian warga panik saat pasar terbakar. Warga bahu membahu menyelamatkan barang dagangan milik mereka yang masih bisa dijangkau. Ada juga warga yang berusaha memadamkan api. Berselang beberapa menit kemudian petugas pemadam kebakaran datang dengan membawa tiga unit pemadam kebakaran dan satu mobil tangki air. Air langsung disemprotkan untuk memadamkan api, namun akibat angin yang bertiup kencang sehingga api menyebar ke lapak di bagian utara hingga ke pasar subuh.
Diperkirakan 80 lapak dari empat blok itu, yang menjual barang pecah belah, kelontong, pakaian, warung makan, dan jualan buah, juga hangus terbakar hingga rata dengan tanah.
Into (63), pemilik lapak 113 yang menjual sayur dan semangka, kepada Radar Timika di lokasi kejadian mengatakan api berasal dari bagian tengah dekat pintu masuk pasar sebelah selatan. Menurutnya api itu diduga dari arus pendek listrik.
Into mengatakan saat itu dirinya sedang duduk di lapaknya tempat jualan sayur dan buah di dekat pasar subuh. Tiba-tiba melihat asap tebal. Setelah mendekat, api sudah menjalar hingga ke atap bagunan lapak yang sebagian besar belum terisi itu. “Api dari salah satu warung di bagian tenggah. Langsung berteriak minta tolong kepada warga untuk memadamkan api,” katanya.
Sedikit pemilik lapak yang bisa menyelamatkan barang dagangan. Api baru dapat dijinakkan setelah dua jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kendati demikian, kerugian yang diderita korban diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Setelah api dipadamkan, tim identifikasi Polsek Mimika Baru tiba di TKP. Namun belum bisa melakukan olah TKP karena kondisi lokasi masih panas. Polisi hanya mengumpulkan informasi dari masyarakat yang mengetahui kejadian tersebut. Tim juga menyusuri lokasi kejadian guna mengumpulkan barang bukti yang dapat menjadi petunjuk penyelidikan. Saat pasar terbakar, arus lalu lintas sempat macet, kemudian berangsur-angsur kembali normal.
Di lokasi kejadian, juga tampak beberapa anggota polisi yang melakukan pemantauan dan pengamanan. Diantaranya adalah Kanit Reskrim Polsek Mimika Baru Iptu AW Rompis.
Saat dihubungi Radar Timika melalui ponselnya, Iptu AW Rompis mengatakan melihat situasi yang masih ada banyak api dan bara, pihaknya belum bisa melakukan olah tempat kejadian perkara (Olah TKP). “Melihat lokasi kebakaran yang masih banyak api, kami belum bisa melakukan olah TKP, mungkin besok (hari ini) pagi kami baru akan lakukan (olah TKP) dengan Tim Identifikasi Polres Mimika,” kata Iptu Rompis.
Lantaran belum melakukan olah TKP, lanjut Iptu AW Rompis, pihaknya juga belum bisa menduga atau memberikan dugaan awal penyebab kebakaran. Termasuk jumlah pasti lapak yang terbakar serta nilai kerugiannya. Namun, berdasarkan data sementara yang masuk, tambahnya, terdapat setidaknya 120 lapak yang ludes terbakar di empat blok yang ada. “Kita belum bisa menduga-duga, mungkin besok pagi (Pagi hari ini, red) kita bisa lakukan olah TKP,” tutupnya.(sms/rex/sun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asrama Mahasiwa Bintuni Diserang
Redaktur : Tim Redaksi