jpnn.com - JAKARTA - Pakar Komunikasi, Selamat Ginting angkat bicara soal dugaan penghinaan terhadap Nabi Muhammad dalam acara yang dihadiri calon presiden bernomor urut 1 Anies Baswedan di Lampung.
Pada acara itu, komika Aulia Rakhman diduga menghina Nabi Muhammad.
BACA JUGA: Peneliti LIPI Sebut Kasus Ahok Terkait Pilkada
Ginting mengingatkan hal sensitif seperti itu bisa memicu masyarakat terbelah. Kasus Ahok di Pilkada DKI Jakarta seharusnya cukup menjadi bahan pelajaran.
"Janganlah masuk ke wilayah sensitif di tahun politik, karena sudah ada pengalaman dan itu riil,” kata Ginting pada Minggu (10/12).
BACA JUGA: Selamat Ginting Soroti Anies, Ganjar, dan Ridwan Pakai Teori Jarum Suntik, Oh Ternyata
Menurut Ginting, pembelahan di masyarakat sudah dibenahi saat Prabowo Subianto masuk ke kabinet Jokowi.
“Masuknya Prabowo itu kan sebenarnya tujuannya meminimalisasi pembelahan di masyarakat. Jangan diperlebar lagi di tahun politik, yang nantinya bisa menjadi sesuatu yang kontraproduktif,” katanya.
BACA JUGA: Lah, Keponakan Prabowo Akui Program Makan Gratis Pernah Dijalankan Anies di DKI?
Ginting pun meminta partai politik ikut mengingatkan para pengisi atau penghibur acara agar jangan masuk ke wilayah sensitif.
“Mereka harus belajar dari kasus pembelahan masyarakat akibat pemilu. Mau terjadi lagi?” katanya.
Ginting juga menilai pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali yang sepertinya membela Aulia, justru merupakan blunder.
Persoalan Aulia yang diduga melecehkan Nabi Muhammad pada acara yang dihadiri Anies Baswedan sebenarnya sudah selesai saat Aulia meminta maaf dan mengakui kekeliruannya.
Menurut Ginting, Ahmad Ali seharusnya tak perlu lagi menyinggung masalah itu.
“Tinggal kemudian partai (tim sukses Anies) atau penyelenggara menjelaskan kepad publik dan meminta pada para komika agar jangan masuk ke wilayah politik,” tutur Ginting. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan