Sebaiknya Pemerintah Terus Dekati Arab Saudi agar WNI Bisa Umrah

Kamis, 05 Maret 2020 – 18:01 WIB
Anggota MPR Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah terus melobi otoritas Arab Saudi agar calon jemaah umrah asal Indonesia tetap bisa berangkat ke Tanah Suci untuk beribadah.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan, perlu upaya diplomatik untuk mendekati Arab Saudi yang telah menutup sementara pelaksanaan umrah bagi warga negara lain seiring merebaknya virus corona.

BACA JUGA: Legislator PKS Minta Menag Tak Usah Tekan Saudi soal Moratorium Umrah

"Kalau bisa jemaah umrah kita tetap diberangkatkan. Karena itu perlu upaya diplomatik kepada pemerintahan Arab Saudi supaya jemaah umrah kita bisa tetap beribadah," ucap Saleh saat dihubungi, Kamis (5/3).

Menurut Saleh, permintaan serupa juga sudah disampaikan Komisi IX DPR ketika mengunjungi fasilitas penanganan pasien virus corona yang dikelola Kementerian Kesehatan. Mantan ketua umum Pemuda Muhammadiyah itu meyakini persoalan penutupan sementara umrah masih bisa disiasati.

BACA JUGA: Moratorium Umrah Langsung Berimbas ke 2.393 Calon Jemaah di Bandara Soetta

"Betul (itu kebijakan Saudi), tetapi kan kita siasati yang mau berangkat umrah silakan dievaluasi, diobservasi kesehatannya selama 14 hari. Jadi misalnya ada 200 orang, 300 orang yang mau berangkat, ada tim medis yang memeriksa dan mengevaluasinya. Kalau dia sehat-sehat saja kan tidak ada masalah," tutur Saleh.

Menurut Saleh, perwakilan otoritas Arab Saudi bisa mendampingi proses observasi terhadap calon jemaah umrah asal Indonesia. “Jangan tiba-tiba dihentikan begitu saja, karena Indonesia itu jemaah paling besar di dunia," tandas legislator asal Sumatra Utara ini.

Saleh juga meminta pemerintah menyiapkan antisipasi bila wabah virus corona terus berlanjut sampai pelaksanaan ibadah haji 2020. Bagaimapun, katanya, pemerintah harus tetap memprioritaskan jemaah haji Indonesia yang jumlahnya lebih dari 230 ribu orang.

"Pemerintah harus mengupayakan supaya semua bisa berangkat. Jangan sampai karena virus corona jemaah kita tidak ada satupun yang berangkat. Dampaknya akan besar sekali, karena orang menunggu belasan tahun untuk ibadah ini," tuturnya.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler