“Inilah pentingnya perencanaan keuangan sebelum berinvestasi. Jangan asal terjun tanpa pengetahuan. Memang selain mudah diakses, produk reksadana investasinya paling murah dengan minimum Rp 100 ribu,” tukas Ligwina Hananto, Independent Financial Planner PT Quantum Magna, dalam pameran Independent Financial Planners Club (IFPC) Expo 2012 di Jakarta.
Ligwina mencontohkan, reksadana pasar uang yang menempatkan seluruh aset investornya pada instrumen pasar uang seperti sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, atau obligasi dengan jangka waktu kurang dari satu tahun. Karakteristik reksadana ini cocok untuk investor pemula, yang masih lekat dengan berinvestasi di deposito, tetapi ingin menjajal berinvestasi di reksa dana. “Ada baiknya masuk reksadana durasinya minimal tiga tahun. Kalau reksadana saham minimal 10 tahun dengan yield 25 persen,” sarannya.
Ligwina menyarankan investor yang terjun pada reksadana pendapatan tetap bertahan antara 5-10 tahun. Mayoritas produk reksadana ini uang nasabahnya diinvestasikan dalam surat berharga macam obligasi. Potensi keuntungan reksadana pendapatan tetap biasanya dianggap tidak sebesar reksadana saham. Namun, potensi penurunan nilainya biasanya juga tidak besar.
Di sisi lain Risza Bambang, Chairman One Shildt Financial Planning mengingatkan pemerintah soal porsi pengalokasian dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sektor infrastruktur dan pendidikan saat ini dinilai masih kurang mendapat pengalokasian anggaran yang selayaknya. “Pembangunan fisik berupa infrastruktur dan non-fisik berupa pendidikan harus diperhatikan,” ujar Risza.
Dengan mempertimbangkan urgensi serta besarnya dampak lanjutan (multiplier effect) yang ditimbulkan, Risza menilai bahwa sedikitnya 60 persen dari total APBN sudah selayaknya dianggarkan untuk pembangunan di dua sektor tersebut. Di mana saat ini sebagian besar masih mengarah pada sektor konsumsi dan belanja rutin pemerintahan. “Pengelolaan keuangan Negara polanya cenderung tidak pro-rakyat,” tukasnya.
Karena itu, perencanaan keuangan penting dilakukan seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Jika hal itu tidak dilakukan, masyarakat dikhawatirkan akan terjebak pada besarnya pengeluaran dibanding pemasukan yang didapat setiap bulannya. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Pertamax Tembus Rp 10.200
Redaktur : Tim Redaksi