jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 113 kapal perintis dioptimalkan oleh Ditjen Perhubungan Laut untuk mendukung angkutan Laut Lebaran 2019.
Hal ini juga dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik para penumpang dalam merayakan hari Raya Idul Fitri 1440 H di kampung halamannya.
BACA JUGA: Ditjen Udara Terima Banyak Permintaan Permohonan Penerbangan Tambahan
Capt. Budi Mantoro Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan menjelaskan, untuk daerah-daerah yang terjadi lonjakan penumpang, maka dari 113 kapal perintis tersebut, akan ditarik sebagian untuk membantu kelancaran para penumpang di wilayah tersebut.
“Semua kapal perintis dilibatkan dalam angkutan Lebaran. Namun, ada beberapa kapal perintis yang kami perbantukan di daerah yang lonjakan penumpangnya di daerah-daerah cenderung tinggi seperti Propinsi Jawa Timur,” ujar Budi.
BACA JUGA: Arus Mudik, 4 Pekerjaan Proyek Tol Dihentikan Sementara
Capt. Budi juga mengungkapkan ada lima kapal perintis cadangan dilibatkan untuk membantu angkutan Lebaran. Kelima kapal itu yakni kapal KM Sabuk Nusantara 39 untuk mengisi trayek Makassar (R-20), KM Sabuk Nusantara 35 untuk trayek Sunda Kelapa/Tanjung Priok (R-11).
Kemudian KM Sabuk Nusantara 27 untuk trayek Surabaya (R-16), KM Sabuk Nusantara 46 untuk trayek Surabaya (R-19), dan KM Sabuk Nusantara 97 untik menambah ruas Tarakan-Toli-toli (R-42).
BACA JUGA: Truk Dilarang Lewat Selama Arus Mudik, Catat Tanggalnya
“Modifikasi rute atau penambahan frekuensi rute disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Rute R-16, R-17, R-18, R-19 misalnya untuk rerouting wilayah Jawa Timur,” jelasnya.
Adapun Trayek R-16 mencakup rute Surabaya-Masalembo-Keramaian-Masalembo-Kalianget-Sapudi–Kangean–Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–Tanjung Wangi–Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–Tanjung Wangi– Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–Kangean–Sapudi–Kalianget–Masalembo–Keramaian–Masalembo–Surabaya.
"Trayek ini dilayani oleh kapal KM Sabuk Nusantara 92 dengan berat 1.200 DWT yang dioperatori oleh PT. Pelni," jelas Capt. Budi.
Trayek R-17 meliputi rute Surabaya–Masalembo–Keramaian–Matasiri–Maradapan–Marabatuan–Batulicin–Kotabaru–Batulicin–Marabatuan–Maradapan–Matasiri–Keramaian–Masalembo-Surabaya.
"Trayek itu menggunakan kapal KM Sabuk Nusantara 99 dengan berat 1.200 DWT yang juga dioperatori PT. Pelni," kata Capt. Budi.
Trayek R-18 mencakup rute Surabaya–Kalianget–Kangean–Sapeken–Bulelen–100– Carik–Badas–Bima–Labuhan Bajo–Waikelo–Labuhan Bajo–Bima–Badas–Carik– Buleleng–Sapeken–Kangean–Kalianget–Surabaya.
Trayek ini dilayani oleh kapal KM Bukit Patung dengan berat 350 DWT dan kapal pengganti KM Catherine S dengan berat 1.075 DWT yang dioperatori PT Citrabaru Adinusantara.
Trayek R-19 meliputi rute Surabaya–Masalembo–Keramaian–Masalembo–Kalianget- -Sapudi–Kangean–Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–TanjungWangi–Sapeken–Pagerungan Besar–Sapeken–Kangean–Sapudi–Kalianget–Masalembo–Keramaian– Masalembo–Surabaya.
Trayek ini menggunakan kapal KM Sabuk Nusantara 115 dengan berat 750 DWT yang dioperatori Pelni.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai 29 Mei, Angkasa Pura I Gelar Posko Angkutan Udara Lebaran 2019
Redaktur & Reporter : Yessy