jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali bekerjasama dengan Gugus Tugas Covid-19 Nasional dalam memfasilitasi pemulangan ABK MV. Carnival Spendor melalui Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis, (30/4).
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko, mengatakan bahwa kapal pesiar dengan home base di Australia ini mengangkut sebanyak 250 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai kru di kapal tersebut.
BACA JUGA: Terkait Aturan Larangan Mudik, Kemenhub Bahas Masukan Kemenko Perekonomian
“Sebanyak 250 orang sudah berhasil kami evakuasi dari MV Carnival Splendor dengan menggunakan empat unit Sea Rider untuk kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat sesuai dengan protokol penanganan Covid-19 yang dikeluarkan WHO,” jelas Wisnu.
Wisnu menambahkan, pihaknya juga telah menyediakan 14 unit bus untuk mengangkut para ABK tersebut ke lokasi karantina yang telah disediakan oleh pihak Principal.
BACA JUGA: Dikabarkan Hamil Anak Zayn Malik, Gigi Hadid Bilang Begini
“Meskipun hasil rapid test kepada ke-250 ABK tersebut negatif, namun sesuai dengan protokol Gugus Tugas Covid-19, mereka harus tetap menjalankan karantina atau isolasi mandiri di tempat yang telah disediakan oleh principal kapal,” ujarnya.
Karantina atau isolasi mandiri tersebut, menurut Wisnu akan dijalani oleh para ABK tersebut selama 14 hari di lokasi yang sudah disediakan oleh pihak principal dengan pengawasan dan pengawalan dari petugas Kesehatan dan personil keamanan dari TNI/POLRI.
BACA JUGA: Gegara Corona, ABK Asal Indonesia Dua Bulan Terombang-ambing di Laut
“Selesai karantina, para ABK akan kembali menjalankan test Covid-19, dan apabila hasilnya negatif, mereka dapat dipulangkan ke daerah asal masing-masing,” tukas Wisnu.
250 WNI yang bekerja sebagai kru di MV Carnival Splendor terdiri dari 348 orang laki-laki dan 27 orang perempuan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain 190 orang berasal dari Bali, 83 orang dari Yogyakarta, 59 orang dari Surabaya, 42 orang dari Jakarta, dan satu orang dari Makassar.
Lebih lanjut, Wisnu mengungkapkan, pemulangan ABK yang telah difasilitasi ini baru sebagian dari total 20.042 orang ABK yang tersebar di 154 kapal pesiar di dunia.
Hingga saat ini, menurut Wisnu pihaknya sudah mendapatkan data 20 unit Kapal Pesiar yang akan melakukan repatriasi sebanyak 2.400 orang ABK melalui jalur laut.
“Kami akan berkoordinasi untuk menetapkan tiga titik lokasi debarkasi bagi para PMI tersebut melalui Pelabuhan Batam, Pelabuhan Benoa, serta Pelabuhan Tanjung Priok dengan memperhatikan komposisi asal daerah ABK/PMI, kesiapan Daerah terkait dalam hal sarana prasarana untuk melakukan Protokol Covid-19,” tandas Wisnu.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy