Sebanyak 515 KPM PKH di Kota Tangerang Selatan Berhasil Graduasi

Senin, 01 Februari 2021 – 13:15 WIB
E-warong. Nurseha (39), warga Kelurahan Kranggan menjadi KPM PKH dari 2013 hingga memutuskan graduasi pada 2019. Ia mengelola e-warong dan mendapat bantuan PKH dengan komponen anak usia dini, 2 anak sekolah. Foto: Kemensos.

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melakukan penanganan kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), yang sejalan dengan program-program prioritas pemerintah.

Sebanyak 515 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di Kota Tangerang Selatan, Banten, berhasil digraduasi baik graduasi secara alamiah maupun mandiri pada 2020 lalu.

BACA JUGA: Semasa Pandemi Covid-19, Penerima Manfaat di Balai Kemensos Ciptakan Hasil Karya Menarik

Salah satu KPM PKH yang sudah graduasi di Kelurahan Kademangan, Tangsel, ialah Suhaeti (40).

Ia menjadi KPM sejak pertama kali program diluncurkan di Tangsel pada 2013 lalu.

BACA JUGA: Kemensos Kawal Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 Mendapatkan Hak-haknya

“Pada awalnya, saya dengar ucapan Mensos yang lalu bahwa penerima PKH jangan sampai lebih dari lima tahun. Saya ingin warga lain bisa menerima bantuan karena masih banyak yang lebih butuh,” kata ibu empat anak ini.

Anak pertama Suhaeti saat ini telah mendapatkan pekerjaan di salah satu minimarket di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), sehingga sudah ada yang bisa membantu keuangan keluarga.

Suhaeti mengaku banyak manfaat yang dirasakan sejak menjadi penerima PKH.

Ia merasa sangat terbantu, khususnya terkait keperluan anaknya sekolah dan saat hamil hingga anak usia dini.

Suaminya memiliki pangkas rambut di daerah Puspitek. Suhaeti hanya ibu rumah tangga.

Baginya, menjadi KPM PKH sangat membantu untuk kebutuhan sekolah seperti seragam, buku, tas, serta menambah beli sembako dan makanan bergizi seperti susu, biskuit dan sebagainya.

“Saya menerima bantuan anak sekolah, mulai anak pertama masuk SMP, sampai lulus SMK, juga saat hamil menerima komponen ibu hamil sampai anak usia dini, berlanjut tiap tiga bulan sekali hingga graduasi,” ungkapnya.

KPM PKH graduasi mandiri lainnya adalah Nurseha (39).

Warga Kelurahan Kranggan, ini menjadi peserta dari 2013 hingga memutuskan graduasi pada 2019.

Ia mendapat bantuan PKH dengan komponen anak usia dini dan dua anak sekolah.

Nurseha memutuskan graduasi mandiri, karena merasa terbantu dan sudah mengelola e-warung.

Selain itu, anak pertamanya juga sudah bekerja di salah satu pabrik di kawasan Tekno, Serpong, BSD.

Nurseha memulai e-warong pada 2017.

Syarat untuk dapat menjadi agen e-warung adalah KPM PKH yang sudah memiliki rintisan usaha.

Ia mengelola e-warung bekerja sama dengan berbagai penyalur sembako.

Awalnya beras dari Bulog, dan selanjutnya dari Ciledug, Pamulang dan Alam Sutera.

Selain beras, ada juga telur dari penyalur di kawasan Viktor, Serpong.

Sebulan sekali bahan-bahan disalurkan oleh penyalur kepada 271 KPM yang mengambil bahan pokok di e-warung Nurseha.

Komponen bahan pokok diterima terdiri dari 10 kilogram beras, 1 kilogram telur, ayam satu ekor, serta tempe dan sayuran.

Pada tahap I 2020, sebanyak 214 KPM telah mendapat bantuan pangan melalui e-warung Nurseha.

Dalam situasi pandemi Covid-19, bantuan itu diambil bertahap selama satu hari.

E-warung membantu penghasilan Nurseha.

Dia berharap program berlanjut, meskipun penghasilan awalnya Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu dan kini sedikit berkurang, selain juga sudah banyak warung serta situasi pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah, komponen di e-warung saya sudah sesuai aturan, yaitu ada beras, telur, ayam, buah-buahan, tempe dan sayuran, ” tutur Nurseha.

Peran Pendamping PKH dalam Proses Graduasi

Keberhasilan KPM PKH graduasi tidak lepas dari peran pendamping yang selalu memotivasi dan mengarahkan untuk mandiri.

Hal tersebut juga dilakukan salah seorang pendamping di Kota Tangerang Selatan, Ferry Ardiansyah.

Ia mendampingi 500 KPM PKH di dua kelurahan, yaitu Kranggan dan Kademangan untuk bisa mendorong KPM menjadi mandiri sekaligus berdaya.

“Di Kelurahan Kademangan sebanyak 179 KPM PKH, di Kelurahan Kranggan 321 KPM PKH,” kata Ferry.

Menjadi pendamping sudah dijalani Ferry mulai 2013. Sejak PKH pertama kali diluncurkan di Kota Tangsel.

“Waktu itu saya ikut diklat (pendidikan dan pelatihan) pada Agustus dan langsung mendapatkan data, sosialisasi, validasi dan hingga akhir 2013 pencairan awal di keseluruhan Kota Tangerang Selatan," kata Ferry. (rls/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemensos   KPM PKH   Mandiri   graduasi  

Terpopuler