Sebelum Ahok Jadi Elite Partai, PDIP Sudah Pertimbangkan Anies Jadi Cagub Jakarta

Minggu, 17 November 2024 – 20:04 WIB
Anies Baswedan menyapa wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Jakarta di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (24/8/2024). Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah/aww/aa

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyebut partainya memang membidik Anies Baswedan untuk bisa berkontestasi pada Pilkada Jakarta 2024.

Dia mengatakan itu demi menyikapi pernyataan politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal Anies tidak masuk bursa Cagub Jakarta dari parpol berkelir merah itu.

BACA JUGA: Fraksi PDIP Bakal Libatkan Aktivis Melihat Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Menurut Basarah, Anies masuk bursa Cagub Jakarta dari partainya sebelum Ahok dilantik sebagai pengurus DPP PDIP pada 5 Juli 2024.

Sebab, dia mengaku pada 8 Juni 2024 ditugaskan DPP PDIP untuk berkomunikasi dengan PKB agar Anies bisa diusung sebagai Cagub Jakarta.

BACA JUGA: Prabowo Dukung Luthfi-Yasin, Chico PDIP: Semoga Tak Berbentuk Penyalahgunaan Kekuasaan

Basarah melanjutkan Anies dalam rencana akan disandingkan dengan kader parpol berlambang Banteng moncong putih untuk posisi Cawagub Jakarta 2024.

"PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur," katanya, Minggu (17/11).

BACA JUGA: Andreas PDIP Sedih Lihat Martabat Presiden Prabowo Seakan Direndahkan Jokowi

Eks Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan PDIP sadar posisi menyambut pendaftaran kandidat Pilkada Jakarta 2024.

PDIP, kata dia, butuh rekan koalisi, karena tidak bisa mengusung kandidat secara mandiri sebelum muncul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60/PUU-XXI/2024.

‘"Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu, kan, PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri," kata Basarah.

Namun, lanjut dia, putusan MK mengubah peta politik menuju pendaftaran kandidat Pilkada Jakarta 2024.

Sejumlah elite PDIP, katanya, pernah menyampaikan bahwa Anies dilirik untuk dicalonkan sebagai Cagub Jakarta 2024, seperti Puan Maharani, Hasto Kristyanto, Eriko Sotarduga.

Basarah bahkan menyebut elite PDIP lain seperti Said Abdullah pernah menyebut partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mempertimbangkan mantan Wali Kota Semarang Hendar Prihadi untuk mendampingi Anies.

"Pak Said Abdullah bahkan telah membicarakan kerja sama ideologis bagaimana mencari titik temu antara pandangan kelompok Islam dengan kaum Nasionalis Soekarnois yang acapkali sering dibenturkan akibat dampak politik desoekarnoisasi di era Orde Baru dulu," katanya.

Belakangan, PDIP memang tidak mengusung Anies untuk Pilkada Jakarta 2024 dan memilih Pramono Anung dan Rano Karno atau Doel untuk kontestasi politik provinsi berikon Monas.

Namun ujar Basarah, PDIP tetap menjalankan gagasan dan rencana silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasonalis Soekarnois akan terus dijalankan.

“Dalam pertemuan saya bersama dan

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto, Mas Anies Baswedan menegaskan bahwa pilkada bukan sekadar urusan seremonial lima tahunan, tapi tugas menyatukan bangsa Indonesia adalah tugas sejarah yang harus kita kerjakan bersama-sama,” ujarnya.

Diketahui, kubu Anies memang telah membuka 'Markas Komando Jakarta Menyala untuk Perubahan' di kawasan Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. 

Juru Bicara Anies, Sahrin Hamid mengatakan markas komando itu menjadi bentuk dukungan eks Mendikbud RI itu kepada kandidat Pram-Doel.

Basarah mengatakan PDIP tentu menyambut positif pembentukan posko dari pihak Anies untuk mendukung pemenangan Pram-Doel.

"Gerakan rakyat bersatu tak boleh dikalahkan oleh siapa pun yang ingin menghancurkan peradaban demokrasi bangsa Indonesia yang susah payah diperjuangkan hingga melahirkan orde reformasi saat ini,” ujar Basarah. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler