Sebelum Kapal Tenggelam, Penumpang dan Tekong Sempat Cekcok

Jumat, 04 November 2016 – 08:18 WIB
Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - NONGSA - Fakta-fakta baru mulai terungkap dari insiden tenggelamnya kapal TKI yang membawa 101 penumpang di perairan Nongsa, Batam, Kepri, Selasa (2/11) lalu.

“Sebelum kapal tenggelam, penumpang dan tekong kapal itu sempat cekcok, karena tekong dan awak kapal meminta uang tambahan sebesar Rp 150 ribu perorang,” ujar Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Dahulukan Pesan, Laskar Mujahidin Jabar Hanya Kirim 50 Orang ke Jakarta

Uang itu untuk evakuasi ke darat nantinya jika telah tiba di Batam sebab kapal tidak bisa bersandar dekat pesisir pantai. 

"Ini berdasarkan keterangan dari korban selamat," kata Sam Budigusdian.

BACA JUGA: Paha Anggota Polisi Ditombak Warga, Tembus Hingga ke Belakang

Tapi karena merasa sudah bayar ongkos penyeberangan mencapai 1.000 ringgit Malaysia perorang, para penumpang menolak memberi tambahan itu sehingga terjadilah cekcok. 

Ditengah cekcok itulah tiba-tiba kapal dihantam ombak.

BACA JUGA: Malu Tapi Alhamdulillah, Penadah Terpaksa Nikahi Pacar di Rutan Polres

Mengenai kronologinya, jelas Kapolda, awalnya Dodi pemilik kapal yang berdiam di Batam mendapat order dari Sukri salah satu tekong dari Malaysia untuk mengangkut penumpang. 

Bersama Herman dan Darius, Dodi kemudian berangkat menjemput ke pelabuhan Tembakai, Johor Bahru, Malaysia. 

Usai kecelakaan Dodi langsung diamankan polisi, sementara Herman kabur dan Darius hilang bersama korban lain.

Atas kejadian itu polisi juga sudah menetapkan Dodi pemilik kapal sebagai tersangka. 

"Tersangka baru satu, yang lainnya masih kami dalami untuk mempertanggung jawabkan insiden ini," ujar Kapolda.(opi/eja/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersuami Pria 49 Tahun, Cewek Ini Pilih Cowok Seumuran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler