JAKARTA - Susno Duadji sudah sempat mengirimkan pesan khususnya kepada Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra sebelum mendekam di balik terali besi Lapas Klas IIA Cibinong, Jawa Barat, Kamis malam (2/5). Melalui stafnya, Susno menyatakan pada Yusril bahwa dia menyerahkan diri meskipun dasar hukum yang diberlakukan padanya salah.
"Aswb mohon laporkan Pak YIM, pak Ketum dan DPP. Karena tujuan untuk menarik perhatian komponen bangsa atas ketidakadilan dan penegakan hukum yang arogan sudah tercapai, pesan sudah didengar segenap komponen bangsa walaupun TINDAK lanjut memerlukan waktu, dan hasilnya juga perlu waktu, maka agar masalah tidak berlarut menjadi pro kontra maka malam ini saya ambil langkah simpatik DATANG ke Lapas Cibinong minta untuk dieksekusi walapun dasar hukumnya salah" tutur Susno kepada Yusril.
Mengetahui pesan Susno itu, Yusril menyatakan bukan berarti Susno menerima kebenaran. Susno hanya menerima kenyataan. Yusril berpihak pada Susno yang dianggapnya sebagai korban dari opini dan kekuasaan.
"Saya ingat ucapan Alm Prawoto Mangkusasmito, kalau orang dimasukkan penjara, kita terima itu sebagai kenyataan. Kenyataan bukanlah berarti kebenaran. Susno menyerahkan diri ketika berhadapan dengan aparatur negara. Bukan ia mengakui itu kebenaran, tapi dia berhadapan dengan kekuasaan dan pembentukan opini luar biasa yang menyalahkannya," tutur Yusril kepada JPNN, Jumat (3/5).
Yusri menyatakan kasus Susno adalah bagian dari sejarah. Ia percaya kebenaran yang sebenarnya akan terungkap suatu saat nanti.
"Sejarahlah yang nanti menjadi saksi atas semua kejadian ini. Sejarahlah yang akan menjadi hakim benar tidaknya peristiwa masa kini. Nanti dinilai di masa depan (YIM)," tandas Yusril. (flo/jpnn)
"Aswb mohon laporkan Pak YIM, pak Ketum dan DPP. Karena tujuan untuk menarik perhatian komponen bangsa atas ketidakadilan dan penegakan hukum yang arogan sudah tercapai, pesan sudah didengar segenap komponen bangsa walaupun TINDAK lanjut memerlukan waktu, dan hasilnya juga perlu waktu, maka agar masalah tidak berlarut menjadi pro kontra maka malam ini saya ambil langkah simpatik DATANG ke Lapas Cibinong minta untuk dieksekusi walapun dasar hukumnya salah" tutur Susno kepada Yusril.
Mengetahui pesan Susno itu, Yusril menyatakan bukan berarti Susno menerima kebenaran. Susno hanya menerima kenyataan. Yusril berpihak pada Susno yang dianggapnya sebagai korban dari opini dan kekuasaan.
"Saya ingat ucapan Alm Prawoto Mangkusasmito, kalau orang dimasukkan penjara, kita terima itu sebagai kenyataan. Kenyataan bukanlah berarti kebenaran. Susno menyerahkan diri ketika berhadapan dengan aparatur negara. Bukan ia mengakui itu kebenaran, tapi dia berhadapan dengan kekuasaan dan pembentukan opini luar biasa yang menyalahkannya," tutur Yusril kepada JPNN, Jumat (3/5).
Yusri menyatakan kasus Susno adalah bagian dari sejarah. Ia percaya kebenaran yang sebenarnya akan terungkap suatu saat nanti.
"Sejarahlah yang nanti menjadi saksi atas semua kejadian ini. Sejarahlah yang akan menjadi hakim benar tidaknya peristiwa masa kini. Nanti dinilai di masa depan (YIM)," tandas Yusril. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terduga Teroris Jualan Isi Ulang Air Mineral
Redaktur : Tim Redaksi