jpnn.com, TAPSEL - Polres Tapanuli Selatan masih terus mengusut peristiwa pembantaian suami-istri Parlindungan Siregar dan Helmi Dayanti di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumut.
Fakta terbaru, sebelum pembantaian itu ternyata pelaku Rizki Harianto, 25, masih sempat bertemu dengan istri korban di kafe milik korban di Desa Aek Sulum, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapsel, Selasa (26/9) malam sekira pukul 22.00 WIB.
BACA JUGA: Motif Pembantaian Pasutri di Tapsel Ternyata Cinta Segitiga
Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan pelaku yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Ismawansa SIK kepada wartawan, Jumat (29/9).
AKP Ismawansa menerangkan, pelaku yang bekerja sebagai sopir itu kerap nongkrong di kafe sekaligus karaoke milik korban. Di situlah pelaku dan istri korban berkenalan.
BACA JUGA: Korban Selamat Diberi Penjagaan Ketat
Hingga sebulan lalu, pelaku dan istri korban diduga menjalin hubungan asmara, yang kemudian diketahui korban dan pelaku melarikan diri ke Pekanbaru.
“Di situ pelaku diancam bunuh oleh korban melalui telepon,” sebut polisi yang baru pindah dari Binjai itu seperti dilansir Metro Tabagsel (Jawa Pos Grup) hari ini.
BACA JUGA: Pasutri Dibantai di Tapsel, Suami Tewas, Istri Kritis
Selanjutnya, pelaku pulang ke kampungnya di Samora, Janji Raja, Kecamatan Padangsidimpuan Utara. Dia lalu menyiapkan sebilah parang dari rumahnya, dan berencana membunuh Parlindungan ke Sipirok, Selasa (26/9).
“Sampai di sana, dia masih menyimpan parangnya di bawah batu dekat warung itu,” kata Kasat Reskrim.
Menunggu waktu dan tidak mendapati korban berada di kafenya, pelaku kemudian bertemu istrinya, sekira pukul 22.00 WIB.
Korban yang mengetahui dan mendapati pelaku berada di kafe, kemudian mengejarnya. Namun pelaku sempat lari. Sekira pukul 01.00 WIB, pelaku kembali lagi dengan membawa parang yang disiapkannya dan memasuki rumah korban dengan cara mencongkel bagian jendela. Melalui itu, pelaku membuka pintu.
“Bekas congkelannya ada. Pelaku masuk, lalu korban yang mungkin kaget, mereka berkelahi dalam rumah itu. Korban kalah, karena pelaku menggunakan parang. Dia menghujamkan parang hingga puluhan kali. Hal itu terlihat dari TKP yang penuh lumuran darah. Mungkin semburan darah dari luka di beberapa bagian itu. Di tangan pelaku juga ada luka,” jelas AKP Ismawansa.
Pada saat yang sama, istri korban Helmi Dayanti yang kaget menyaksikan itu sempat berteriak. Pelaku pun kalut dan juga menghantamnya menggunakan parang.
Pelaku terbilang lama berada di TKP. Dia masih sempat membuka dan mengganti bajunya yang penuh darah hingga membakarnya. Pelaku juga mendorong sepedamotor korban dan menjatuhkan ke parit sebagai upaya dalih bahwa peristiwa itu adalah kecelakaan. Namun hal itu batal dilakukannya.
Begitupun, pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut terkait keterangan pelaku. Polisi akan mencocokkan keterangan pelaku dengan kesaksian istri korban, yang juga menjadi korban keganasan pelaku dalam pembantaian itu.
Sebab, saat ini, istri korban masih menjalani perawatan di Medan.
“Dari kesaksian istri almarhum (Parlindungan Siregar, red) yang kita dapat sebelumnya, ciri-cirinya pas dengan pelaku. Tapi dia (istri korban, red) tidak mengenalnya,” pungkas perwira pertama itu. (san)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Nikah, Neni Malah Dibacok Calon Suami
Redaktur & Reporter : Budi