JAKARTA - Ribuan pekerja Indonesia di Arab Saudi melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran di luar kantor Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi Kamis (6/6) malam waktu setempat. Aksi ini dilakukan karena mereka merasa frustasi akibat pihak KJRI tidak kunjung menyelesaikan dokumen-dokumen milik mereka.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membantah KJRI Jeddah bekerja lamban dalam mengurus dokumen-dokumen para pekerja di sana. Menurutnya, selama ini pihak KJRI telah berusaha maksimal untuk memenuhi permohonan dokumen yang diajukan para pekerja.
"Mereka sudah bekerja nonstop bahkan dalam beberapa hari terakhir, mereka mampu mengerjakan 5 sampai 6 ribu dokumen per hari," kata Juru Bicara Kemlu RI Michael Tene saat dihubungi JPNN, Senin (10/6).
Menurut Michael, sejak sebulan lalu telah terjadi lonjakan permohonan dokumen imigrasi dari para pekerja Indonesia di Arab Saudi. Lonjakan ini seiring dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang memberikan amnesti bagi para pekerja ilegal di negaranya. Mereka diberikan tenggat waktu dari 11 Mei-3 Juli 2013 untuk melengkapi surat-surat sah.
Lonjakan ini telah diantisipasi oleh pihak Kemlu dengan mengirimkan personil tambahan dari Jakarta. "Kapasitas sudah kita tambah dan ada relawan juga yang membantu di sana," ujarnya.
Lebih lanjut Michael mengatakan bahwa pihak Kemlu akan terus menambah kapasitas pelayanan. Ia optimis seluruh dokumen akan selesai sebelum batas waktu yang ditentukan pemerintah Arab Saudi.
"Kami harap warga kita juga dapat berlaku tertib saat mengurus dokumen-dokumen," tandanya. (dil/jpnn)
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membantah KJRI Jeddah bekerja lamban dalam mengurus dokumen-dokumen para pekerja di sana. Menurutnya, selama ini pihak KJRI telah berusaha maksimal untuk memenuhi permohonan dokumen yang diajukan para pekerja.
"Mereka sudah bekerja nonstop bahkan dalam beberapa hari terakhir, mereka mampu mengerjakan 5 sampai 6 ribu dokumen per hari," kata Juru Bicara Kemlu RI Michael Tene saat dihubungi JPNN, Senin (10/6).
Menurut Michael, sejak sebulan lalu telah terjadi lonjakan permohonan dokumen imigrasi dari para pekerja Indonesia di Arab Saudi. Lonjakan ini seiring dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang memberikan amnesti bagi para pekerja ilegal di negaranya. Mereka diberikan tenggat waktu dari 11 Mei-3 Juli 2013 untuk melengkapi surat-surat sah.
Lonjakan ini telah diantisipasi oleh pihak Kemlu dengan mengirimkan personil tambahan dari Jakarta. "Kapasitas sudah kita tambah dan ada relawan juga yang membantu di sana," ujarnya.
Lebih lanjut Michael mengatakan bahwa pihak Kemlu akan terus menambah kapasitas pelayanan. Ia optimis seluruh dokumen akan selesai sebelum batas waktu yang ditentukan pemerintah Arab Saudi.
"Kami harap warga kita juga dapat berlaku tertib saat mengurus dokumen-dokumen," tandanya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenlu Didesak Jelaskan Rusuh KJRI Jeddah
Redaktur : Tim Redaksi