Sebelum Rusuh, Pengamanan Minim

Kamis, 14 November 2013 – 13:19 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Bisa dibilang aparat keamanan kecolongan. Bagaimana tidak, meski massa pendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur Maluku sudah terlihat membludak di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), namun jumlah aparat kepolisian yang ada tetap sama seperti hari-hari biasa.

Hanya beberapa polisi berseragam saja. Begitu pun, pengamanan beberapa pintu masuk ruang sidang, juga mengandalkan petugas pengamanan dalam (pemdal) gedung MK, yang tidak dibekali senjata.

BACA JUGA: Dulu Hakim MK Dihormati, Kini Hakim MK Dilempar Kursi

Mudah ditebak. Begitu amuk massa terjadi, aparat keamanan yang jumlahnya minim itu pontang-panting.

Pantauan JPNN di gedung MK saat terjadi kerusuhan, Kamis (14/11) petugas Pamdal tidak mampu membendung massa yang berada di luar ruang sidang, yang ikut berhamburan masuk ke ruang sidang, menambah panasnya situasi.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Lima Provokator Kericuhan di MK

Aksi anarkis tak terelakkan. Kursi-kursi melayang, layar TV semuanya pecah. Microfone yang ada di ruang sidang juga menjadi pelampiasan amarah. Pecah semua. (sam/dit/jpnn)

 

BACA JUGA: Polisi Sisir Seluruh Lantai Gedung MK

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Punya Bukti Kuat soal Anggota DPR Peminta Fee


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler