jpnn.com - BOGOR - Pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyin Habib Bahar Smith diduga ditembak orang tak dikenal, tidak jauh dari ponpes miliknya di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jumat (12/5) malam.
Kuasa hukum Habib Bahar, Ichwan Tuankotta menyebutkan kliennya ditembak oleh orang yang sempat membuntuti dengan mobil berwarna hitam.
BACA JUGA: Hamdalah, Habib Bahar Sudah Bisa Beraktivitas Setelah Ditembak OTK
"Iya, ada mobil kijang warna hitam (membuntuti)," kata Ichwan seperti dilansir Antara pada Senin (15/5).
Ichwan menjelaskan penembakan itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB, Jumat (12/5), di jalan dekat Pusat Pengembangan (Pusbang) SDM Aparatur Perhubungan di Kemang, tak jauh dari Ponpes Tajul Alawiyyin Pabuaran.
BACA JUGA: Habib Bahar Terluka Seusai Ditembak OTK
Dia menceritakan, Habib Bahar saat itu dari arah ponpes menuju Jalan Raya Parung, pengin menjajal mobil yang baru diperbaiki.
Namun, belum sampai ke jalan raya, Bahar merasa sedang dibuntuti orang lain.
BACA JUGA: Habib Bahar Ditembak OTK di Kemang Bogor, Begini Penjelasan AKBP Iman Imanuddin
"Habib lagi mengetes mobil, mau keluar, ke jalan raya, tetapi tidak sampai ke jalan raya. Benar (ditembak) di perut, Polisi sudah rilis tuh, itu benar," kata Ichwan.
Menurutnya, Habib Bahar dalam kondisi terluka masih bisa memaksakan beraktivitas dan berkomunikasi.
Konon Habib Bahar sempat berobat ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Bogor dan membuat laporan di Polsek Kemang.
"Habib ke RS juga sendiri, walaupun darah banyak kata beliau, tetap bisa sampai ke RS," tutur Ichwan.
Selain memimpin ponpes, Habib Bahar juga dikenal sebagai koordinator sejumlah aksi pembubaran tempat-tempat yang diduga menjadi sarang maksiat.
Bahar lahir di Manado. Berusia 37 tahun.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin berjanji membuat terang benderang laporan Habib Bahar Smith itu.
Kapolres masih enggan memaparkan apa yang sedang didalami pihaknya.
"Nanti substansi penyidikan dan penyelidikan akan kami sampaikan kalau sudah bulat menjadi satu rangkaian peristiwa hukum," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan