Sebelum Tewas Ditikam, Sopir Truk Sampaikan Permintaan Terakhir

Minggu, 17 Mei 2015 – 14:47 WIB

jpnn.com - PALANGKA RAYA - Sugian (25) tewas dengan luka tikaman pada Jumat (15/5) petang sekitar pukul 18.30 Wita. Sebelum maut merenggutnya, Sugian yang bekerja sebagai sopir truk bersama rekannya berinisial YD nongkrong di depan barak Jalan Menteng XII, Palangkaraya.

Sejurus kemudian datang empat orang dengan menaiki dua sepeda motor jenis matic.  Tiga pria dan satu wanita, diduga, datang dengan keadaan mabuk karena terlihat jalannya sempoyongan.

BACA JUGA: Ban Pecah, Sekeluarga Tewas

Setiba di depan pintu barak enam puntu itu, dua orang turun dengan mengambil senjata tajam jenis badik yang diselipkan di pinggang. Rekan korban, YD sempat dipukul beberapa kali oleh pelaku.

"Waktu rekannya dipukul, korban waktu itu hanya diam, lalu berjalan menuju baraknya" ucap DD warga yang waktu itu mencari ikan di parit sekitar barak.

BACA JUGA: Wow...Batu Akik Sisik Naga Kini Harganya Menggiurkan

Saat berada di dalam  barak nomor 3, yang korban tempati, dirinya tidak melihat jelas. Dalam hitungan detik, keempat pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi. Bahkan, kawanan pelaku sempat menabrak warung tak jauh dari lokasi. Menyususl kemudian, korban yang berpawakan kurus langsung keluar merintih meminta tolong.

"Tolong! Mereka nusuk aku," ujar DD menirukan rintihan korban, Sabtu (16/5).

BACA JUGA: Hindari Tronton di Jalur Maut, Gunawan Terlindas Truk Wahyudin

Selang kemudian, korban tergeletak di pagar pembatas barak warna biru langit. Sambil memegang perutnya. Darah mengalir deras disela-sela jari tangannya. Tanpa pikir panjang, korban yang sudah terkulai lemas dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan sepeda motor.

"Akhirnya, nyawanya pun tidak tertolong lagi, meskipun sempat dibawa ke RS Muhammadiyah," ucap DD.

Luka tusuk tepat mengenai ulu hati, dengan kedalaman sekitar 25 cm. Jenazah korban yang meninggalkan satu istri dan satu orang anak disemayamkan di Masjid Al Karamah, Gang Rindang Banua, Kecamatan Pahandut, Sabtu (16/5).

Menurut keterangan dari pihak keluarga, korban selama ini tidak mempunyai musuh. Bahkan, siang hari menyempatkan untuk salat Jumat. Tapi, anak pertama dari tiga bersaudara itu mengenali pelaku yang melakukan penganiayaan.

Saat perjalanan menuju rumah sakit, korban sempat menyampaikan permintaan terakhirnya yaitu menyuruh untuk mencari keberadaan dua orang. Wanita berinisial DH dan pria bertato berinisial YDI yang beralamatkan di Kereng Bengkirai.

"Semoga pembunuh anak saya cepat ditangkap," ujar Irmi, orang tua korban.

"Pokoknya, polisi harus dapat siapa pembunuh suami saya, saya tidak terima," sahut Puji, istri korban yang matanya terlihat sembab.

Kasus penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Sementara, pihak kepolisian belum memberikan informasi terkait terjadinya pembunuhan tersebut. Hanya saja, pihaknya sudah membenarkan, jika kasus sudah ditangani.

"Masih dalam lidik," sebut Kasatreskrim AKP Ritman TA Gultom dalam pesan BBM-nya.(ram/ans/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Balita Dicabuli Tetangga Sendiri Hingga Alat Kelaminnya Bernanah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler