Sebelum Tewas Terpanggang Bocah Itu Berdandan Sangat Cantik, Lalu Bilang Mau Tidur

Rabu, 25 November 2015 – 07:29 WIB
Kebakaran hebat di Jagir Sidosermo, Surabaya yang menewaskan ibu dan dua anaknya, Selasa (24/11). FOTO: JAWA POS

jpnn.com - SURABAYA - Di antara kerumunan warga yang menyaksikan kebakaran dahsyat yang terjadi di Jalan Jagir Sidosermo XII, Selasa (24/11), ada tiga bocah yang menangis sesenggukan. Ternyata mereka adalah teman satu sekolah Amanda di SDN Jagir I No 393.

Ketiganya masih tidak percaya bahwa sahabatnya pergi dengan cara tragis. Ya, kebakaran itu terlah menewaskan tiga orang. Mereka adalah Sukarti, serta dua putrinya, Putri Oktasari dan Amanda Ramadhani.

BACA JUGA: Pengungsi Kehabisan Beras, Adanya Raskin Berkutu

"Tadi (kemarin, Red), pas foto ijazah, dia cantik sekali. Nggak tahunya, ini tadi kok dia masih ada di dalam rumah," ujar teman korban, Olivia Putri Susilo. Bola matanya berkaca-kaca. 

Menurut teman-temannya, Amanda kemarin memang terlihat beda. Tidak seperti biasanya, dia pandai berdandan demi tampil cantik di ijazah.

BACA JUGA: Tarif PSK SMP hanya Rp 10 Ribu, Tapi Ada Pelanggan yang Cuma Bayar Rp 5 Ribu

Olivia menuturkan, seluruh murid kelas VI di sekolahnya kemarin memang dipotret untuk pembuatan ijazah. Mereka semua, termasuk Amanda, memang segera menghadapi ujian nasional (unas). Namun, takdir berkata lain. Meski foto Amanda sudah dicetak, bangkunya akan kosong saat pelaksanaan unas mendatang.

Di lingkungan sekolah, Manda, sapaan akrab Amanda, dikenal sebagai gadis periang. Dia juga punya otak encer. "Manda sangat pintar dalam pelajaran tematik," kata Diva Royrencia, kawan lainnya.

BACA JUGA: Astaga... Tarif PSK SMP di Jateng hanya Rp 10 Ribu

Meski pintar, gadis kecil kelahiran 2003 itu tidak pernah pelit kepada temannya. Dia mau menularkan ilmunya jika ada teman yang kesulitan memahami pelajaran.

Di luar sekolah, Manda juga memiliki keahlian lain. Dia pernah ikut lomba menari di THR. Selain itu, dia tergabung dalam tim paduan suara. Sebelum tragedi maut itu, Manda pulang dengan berjalan kaki bersama temannya, Abelia Dona. 

Selama perjalanan pulang tersebut, Manda lebih banyak diam. Abel merasa, ada yang berbeda dengan karibnya itu. Sebab, Manda biasanya selalu ceria. "Kami memang hampir setiap hari pulang bareng. Anaknya tadi cuma ngomong mau tidur sehabis pulang sekolah," tutur Abel. (did/c11/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Tewas, Sang Ibu Memeluk Kedua Anaknya yang Cantik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler