PANGKALAN BUN – Demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) belum juga reda. Pada Januari lalu tercatat 150 kasus. Sedangkan korban meninggal pada musim penghujan kali sudah mencapai empat orang.
Korban terbaru adalah Joel Falentino Manurung, bocah berusia 11 bulan yang merupakan warga Trans LIK RT 14 Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Dia meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun pertengahan Januari lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kobar drg Indrawan Sakti mengatakan, kasus DBD di Kobar masih terus berlanjut. Namun dia mengklaim DBD menunjukkan penurunan dalam sepuluh hari terakhir. “Untuk kasus DBD Januari 2013 ini terdapat 150 kasus. Jumlahnya di awal Januari memang cukup banyak, dan dalam waktu sepuluh hari terakhir menunjukkan penurunan yang cukup drastis,” kata Indrawan Sakti seperti dilansir Radar Sampit (JPNN grup), Minggu (3/2).
Dikatakan Indrawan, setiap hari selalu ada kasus baru. Antara tanggal 18 sampai 25 Januari, rata-rata tiga kasus per hari. Sedangkan grafiknya naik lagi pada 28 Januari, yakni enam kasus dalam sehari.
“Upaya untuk memberantas DBD dari PSN dan memfogging bakal terus dikawal supaya tidak ada korban lagi,” katanya.
Lebih lanjut Indrawan menjelaskan, upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah dalam menekan kasus DBD harus diimbangi perilaku masyarakat dengan melakukan 3M plus yakni menutup, menguras, dan menimbun barang yang bisa untuk dijadikan jentik berkembang biak.
“Setidaknya hal kecil yakni menaburkan abate ke tempat-tempat bak penampungan air. Selama ini abate gratis telah disediakan di puskesmas-puskesmas. Maka dari itu kesadaran dan partisipasi masyarakat juga diharapkan dalam hal pemberantasan kasus DBD di Kobar,” ujarnya.
Selama musim hujan, diprediksi kasus DBD terus mengancam warga Kobar, bahkan jumlahnya bisa dua kali lipat. “Kalau melihat kondisi seperti ini, kasus DBD bisa terjadi hingga April. Hal itu dikembalikan lagi kepada masyarakat, terlebih tergantung pada kebersihan dari masyarakat dan upaya melakukan PSN,” bebernya. (rin)
Korban terbaru adalah Joel Falentino Manurung, bocah berusia 11 bulan yang merupakan warga Trans LIK RT 14 Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Dia meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun pertengahan Januari lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kobar drg Indrawan Sakti mengatakan, kasus DBD di Kobar masih terus berlanjut. Namun dia mengklaim DBD menunjukkan penurunan dalam sepuluh hari terakhir. “Untuk kasus DBD Januari 2013 ini terdapat 150 kasus. Jumlahnya di awal Januari memang cukup banyak, dan dalam waktu sepuluh hari terakhir menunjukkan penurunan yang cukup drastis,” kata Indrawan Sakti seperti dilansir Radar Sampit (JPNN grup), Minggu (3/2).
Dikatakan Indrawan, setiap hari selalu ada kasus baru. Antara tanggal 18 sampai 25 Januari, rata-rata tiga kasus per hari. Sedangkan grafiknya naik lagi pada 28 Januari, yakni enam kasus dalam sehari.
“Upaya untuk memberantas DBD dari PSN dan memfogging bakal terus dikawal supaya tidak ada korban lagi,” katanya.
Lebih lanjut Indrawan menjelaskan, upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah dalam menekan kasus DBD harus diimbangi perilaku masyarakat dengan melakukan 3M plus yakni menutup, menguras, dan menimbun barang yang bisa untuk dijadikan jentik berkembang biak.
“Setidaknya hal kecil yakni menaburkan abate ke tempat-tempat bak penampungan air. Selama ini abate gratis telah disediakan di puskesmas-puskesmas. Maka dari itu kesadaran dan partisipasi masyarakat juga diharapkan dalam hal pemberantasan kasus DBD di Kobar,” ujarnya.
Selama musim hujan, diprediksi kasus DBD terus mengancam warga Kobar, bahkan jumlahnya bisa dua kali lipat. “Kalau melihat kondisi seperti ini, kasus DBD bisa terjadi hingga April. Hal itu dikembalikan lagi kepada masyarakat, terlebih tergantung pada kebersihan dari masyarakat dan upaya melakukan PSN,” bebernya. (rin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batavia Air Sering Menunggak
Redaktur : Tim Redaksi