Sebut JK Bukan Pasangan Terbaik untuk Jokowi

Sabtu, 17 Mei 2014 – 21:02 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo hingga sekarang masih teka-teki.

Pengamat Politik dari Point Indonesia Karel Susetyo, mengatakan, hendaknya cawapres Jokowi, adalah orang atau tokoh yang 'bersih'.

BACA JUGA: Muncul Spanduk Dukung Selain Jokowi, PKB: Ini Adu Domba

Menurutnya, tokoh yang bersih adalah yang relatif tak punya beban masa lalu atau sosok yang tak punya kepentingan, misalnya dengan bisnis atau politik.

Karel yakin bila Jokowi  bisa diduetkan dengan orang yang jejak rekamnya bersih, cita-cita mewujudkan Indonesia Hebat, bakal bisa direalisasikan.

BACA JUGA: Perkirakan Opsi Dukung Jokowi Dipilih Mayoritas Peserta Rapimnas

"Harus dipilih cawapres (untuk Jokowi) yang bersih dari kepentingan," ungkap Karel di Jakarta, Sabtu (17/5).

Karel mengakui, saat ini nama Jusuf Kalla disebut-sebut sebagai kandidat yang paling punya kans besar mendampingi Jokowi.

BACA JUGA: PKB Pastikan Tetap Solid Dukung Jokowi

Namun, Karel menegaskan, JK bukan pasangan yang tepat meski bisa dibilang yang terbaik. "Mengapa? JK jauh lebih senior dari Jokowi, usianya bahkan lebih tua dari Mega," jelas Karel.

Ia memandang, sisi senioritas ini akan membuat Jokowi sungkan bekerja dengan JK. Akibatnya, JK bisa mendominasi jalannya pemerintahan, sebagaimana pernah terjadi pada era duet SBY-JK.

Menurut Karel, salah kalau akan ada matahari kembar nantinya justru JK yang akan menjadi mataharinya. Dan Jokowi malah menjadi bumi yang tergantung pada sang matahari.

"Dari sisi lain, latar belakang JK sebagai pengusaha jelas akan terjadi konflik kepentingan sebagai wapres," jelasnya.

Selain itu, kata dia, Jokowi juga akan sulit  mengembangkan ekonomi kerakyatan. Apalagi secara politik, JK jauh lebih matang dibandingkan Jokowi. "Kemampuan manuvernya bisa menempatkan Jokowi dalam posisi yang sulit nantinya," ungkap Karel.

Karel menambahkan, salah besar kalau pasangan Jokowi-JK  dianalogikan seperti pasangan Obama - Biden di Amerika Serikat. Karena Biden adalah seorang politisi tulen yang kawakan, sedangkan JK adalah  pengusaha yang  berpolitik.

"Sebaiknya pemerintahan Jokowi diisi oleh banyak orang-orang muda saja, mulai dari wapres dan para menterinya. Di bawah usia 55 tahun kalau bisa," kata Karel. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilih Hari Baik, Deklarasikan Pasangan Jokowi saat Harkitnas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler