Sebut Megawati Dilematis soal Jokowi

Kamis, 06 Maret 2014 – 22:22 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Solusi Pemuda Indonesia (SPI) Faidzin menilai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terkesan plin-plan dalam hal calon presiden yang akan diusung dari partai berlambang kepala banteng itu. Sebab, mayoritas publik sudah sangat ingin PDIP mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi sebagai capres.

"Itukan sudah kebiasaan Mbak Mega. Atau jangan-jangan Mbak Mega masih menimbang-nimbang dan berpikir panjang apakah benar Jokowi sebagai calon yang tepat,” ujar Faidzin kepada wartawan, Kamis (6/3).

BACA JUGA: Antasari Yakin KPK Tuntaskan Kasus Century

Ia justru menduga bahwa bisa jadi Megawati masih melihat bahwa saat ini Jokowi masih belum menyelesaikan banyak persoalan di DKi Jakarta. Selain itu, kata Faizin, kemungkinan Megawtai juga meragukan bahwa Jokowi sebagai kader PDIP bisa dipegang komitmennya.

“Apakah Jokowi adalah seorang kader partai yang bisa dipegang, yang artinya apakah Jokowi bisa dikendalikan?” ulas Faizin.

BACA JUGA: Boarding Pass ala Ical Bisa Jadi Jebakan Bagi PDIP

Karenanya Faizin melihat Megawati tengah dalam posisi dilematis. Di satu sisi, katanya, Megawati tentu tetap ingin bisa jadi presiden lagi. Namun di sisi lain, lanjut Faizin, fugur Jokowo ternyata lebih populer dibanding Megawati.

Meski demikian Faizin berharap PDIP dalam mengusung capres bukan semata-mata pertimbangan popularitas saja. Meski demikian diakuinya bahwa Jokowi lebih baik dibanding nama-nama yang sudah muncul di bursa bakal capres. "Indonesia ini negara besar, jadi tidak bisa hanya bermodalkan popularitas. Tapi dibanding calon-calon lain, Jokowi masih yang terbaik," papa Faizin.

BACA JUGA: Minta Dihukum Ringan, Hambit Pamer Penghargaan

Terpisah pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit menilai sikap Megawati tidak bisa disebut plin-plan dalam hal menentukan capres untuk pilpres mendatang. Arbi mengatakan, jika PDIP mencalonkan Jokowi, maka Megawati akan mengubah keputusan kongres.

Selain itu, Arbi juga menilai Megawati sudah kehilangan momentum untuk bisa dicalonkan lagi. Sebab, kata dia, pada masa kepemimpinannya Mega sudah gagal.

"Mega sudah terbukti gagal. Yang diandalkan sekarang ‘kan trah Soekarno, tapi itu akan mengalami kegagalan. Sekarang politik kekeluargaan itu sudah nggak zaman,” kata Arbi. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Minta KPU Sediakan Alat Bantu Tuna Netra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler