Sebut Pacar Kelima, Vica Dibunuh dan Dibuang

Selasa, 05 November 2013 – 14:25 WIB

jpnn.com - BALIKPAPAN– Pembunuhan Vica Oktavia Sublina (17), yang dilakukan Dedy Hermadi (25) dan Ndawin (25), direkonstruksi di Mapolres Balikpapan, Senin (4/11). Ada 24 adegan yang dilakukan kedua tersangka. Mulai dari keberangkatan hingga dibuangnya mayat Vica di Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara (Kukar).

Tidak terlihat wajah bersalah dari kedua tersangka. Dengan lancar, mereka memperagakan adegan per adegan saat menghabisi nyawa perempuan yang tinggal di Jalan Soekarno-Hatta, Km 38, tak jauh dari SPBU itu. Di adegan ke-12, Dedi dengan tangan kanan menikam Vica menggunakan sebilah pisau. Setelah Vica tewas, mayatnya ditarik ke belakang oleh Ndawin. Hal tersebut terekam di adegan ke- 19.

BACA JUGA: Buruh Rampok Bos Sendiri

Pada adegan terakhir, Dedy dan Ndawin, membuang jenazah Vica dengan menggulingkannya dari atas bongkahan semen di tepi Tahura. “Adegan saya kurang satu, Pak,” ujar Dedy sebelum melakukan adegan ke-24, kemudian tertawa.

Sebelum membuang Vica yang tak lain pacar Dedy, pria yang berdomisili di Sepinggan, Balikpapan Selatan ini, mengaku sempat mencium korban.
 
Kanit Jatanras Polres Balikpapan Ipda Tumilan mengaku rekonstruksi tidak dilakukan di TKP untuk menghindari kericuhan. Meski begitu, tidak ada pengamanan berarti yang dilakukan saat rekonstruksi.

BACA JUGA: Pengusaha Keramik Dibunuh Kuli Bangunan

Tak satu pun keluarga Vica maupun tersangka yang terlihat saat rekonstruksi dilakukan. Hanya beberapa petugas dari Polres Balikpapan dan Polres Kukar. “Tidak masalah tidak ada keluarga korban. Kami gelar rekonstruksi untuk melengkapi berkas sesuai petunjuk jaksa," ujar Tumilan seperti diberitakan Kaltim Post (JPNN grup), Selasa (5/11).

Diketahui, Vica dibunuh pukul 01.30 Wita, Sabtu (20/7) dini hari, saat sedang belajar menyetir mobil bersama kedua pelaku, di Melawai Dua, Balikpapan Selatan.
Ketika asyik belajar nyetir mobil yang disewa sejak dua hari sebelum kejadian, mendadak korban bertengkar dengan Dedi. Pemicunya saat itu Vica mengatakan Dedi jadi pacar kelima. Secepatnya Dedi merampas handphone Vica dan membaca SMS (pesan singkat) mesra dari beberapa laki-laki. Dedi lalu mencabut badiknya dan menikam ke bagian dada Vica sebanyak lima kali serta dua kali di bagian belakang tubuh korban.

BACA JUGA: Merasa Dianiaya, Laporkan Anggota Ditpolair ke Propam Polri

Aksi pelaku melukai kekasihnya itu juga disaksikan Ndawin yang duduk di jok belakang. Karena takut ketahuan warga sekitar, Ndawin juga diancam Dedi. Akhirnya Ndawin ikut memegang tubuh Vica yang terluka parah setelah ditikam kekasihnya. Sejurus kemudian Dedi mengambil alih kemudi, lalu memacu mobil ke arah Samarinda. Sekitar pukul 03.00 Wita, mobil tiba di Kilometer 62 jalur poros Balikpapan-Samarinda, bilangan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto.

Dedi lalu memutar mobil dan berhenti di tepi jalan. Di lokasi itulah Dedi dan Ndawin mengeluarkan tubuh korban, kemudian membuang ke jurang yang berfungsi sebagai penumpukan sampah. Dari situ pelaku meluncur lagi ke arah Balikpapan. Tapi di Km 52 arah Balikpapan-Samarinda, mobil Dedi berhenti lagi untuk membuang tas berwarna orange berisi alat-alat kosmetik milik Vica.

Jasad Vica  ditemukan pada Sabtu (20/7), pukul 08.00 Wita, oleh petani. Saat ditemukan jasad korban posisinya meringkuk. Kedua tangannya dalam keadaan terikat seutas tali di bagian belakang. Baju kaus lengan panjang tersingkap hingga ke dada. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mendapati kancing celana panjang korban terbuka. Melorot hingga sepangkal paha, terlihat celana dalam korban berwarna pink. (edw/far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku Membunuh Anggota Brimob


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler