jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi menyebut peristiwa penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto sebagai bentuk balas dendam dari Kepolisian. Hal ini menyusul penetapan tersangka Komisaris Jenderal Budi Gunawan oleh KPK.
"Penangkapan BW (Bambang Widjojanto) bukan bagian dari balas dendam orang-orang petinggi Polri terhadap KPK, ini menurut saya bohong, pasti balas dendam," kata Adhie usai diskusi di Kuningan, Jakarta, Minggu (25/1).
BACA JUGA: Jokowi Dinilai Sudah Kehilangan Kontrol Kekuasaan
Adhie menjelaskan kasus yang menjerat Bambang seharusnya diusut sejak dulu. Karena peristiwa itu, sudah terjadi sejak lama.
"Harusnya soal ini sudah lama terjadi dan kasusnya sangat sumir," ujarnya.
BACA JUGA: Hindari Pelibatan TNI di Konflik KPK Vs Polri
Mantan juru bicara presiden era KH. Abdurrahman Wahid menjelaskan Kepolisian seharusnya bisa bersikap elegan dalam melakukan pemeriksaan terkait kasus Bambang. Misalnya dengan cara memberitahu institusi bahwa orangnya ada yang terjerat masalah hukum.
"Ada lembaga-lembaga yang harus tetap dijaga dan dihormati sehingga pendekatan dan caranya pun agak berbeda. Meskipun semua orang sama di depan hukum, tapi ketika menyangkut lembaga negara dan institusi pemerintahan ini harus ada penjagaannya," tandasnya.
BACA JUGA: Blusukan di TPI, Menteri Marwan Menang Lelang Ikan Tenggiri
Seperti diketahui, Bambang ditangkap pada Jumat (23/1) lalu. Ia berstatus sebagai tersangka dugaan memerintahkan memberikan palsu dalam persidangan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah di Mahkamah Konstitusi tahun 2010. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Pernyataan Tedjo, Ini Pendukung KPK yang Sebenarnya
Redaktur : Tim Redaksi