Sederet Fakta soal PKI Pelaku Gestapu Menurut Prof Aminuddin Kasdi

Senin, 28 September 2020 – 21:42 WIB
Pakar sejarah Prof Aminuddin Kasdi dalam tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Sejarawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Aminuddin Kasdi menyatakan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan dalang di balik Gerakan 30 September 1965 atau Gestapu.

Menurutnya PKI menghalalkan segala tipu daya untuk mencapai tujuannya, termasuk dengan menista Islam dan memutarbalikkan sejarah.

BACA JUGA: Prof Salim Anggap Komunisme Sudah Bangkrut, tetapi Maklumi Kecemasan Gatot soal PKI

"Jadi memang PKI itu caranya menghalalkan segala cara, tidak ada yang haram dan batal, semuanya boleh.  Karena itu kemudian mereka mencoba membalikkan fakta sejarah," kata Aminuddin Kasdi sebagaimana dikutip dari focus group discussion daring Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) yang diunggah ke YouTube belum lama ini.

Mahaguru ilmu sejarah itu lantas memperkuat argumennya tentang PKI sebagai dalang G30S. Menurutnya, PKI langsung membekukan Kabinet Dwikora pada 1 Oktober 1965.

BACA JUGA: Komentari soal PKI, Kiai Sahal Gontor Pakai Kata Kafir & Neraka

Selain itu, PKI juga mengumumkan pembentukan Dewan Revolusi Indonesia, serta menentukan kepangkatan dalam hierarki tentara. 

"Itu kan menyatakan makar, kudeta, bahkan sebelum Gestapu pentolan PKI telah bertemu dengan dedengkot PKC (Partai Komunis China)," tegasnya.

BACA JUGA: Analisis Prof Salim Said tentang Dugaan Pak Harto Terlibat Gestapu

Namun, Aminuddin melihat saat ini PKI berupaya membalikkan fakta itu dengan itu dengan menyatakan diri sebagai korban. Menurutnya, PKI menjadi korban TNI AD.

"Kalau sekarang ini kemudian mereka mengaku sebagai korban, mengapa? Karena mereka ini memandang peristiwa G30S/PKI adalah setelah 1 Oktober 65 dan yang dituduh adalah Angkatan Darat. Padahal yang bergerak saat itu adalah massa nonkomunis yang marah atas pengambilalihan kekuasaan oleh PKI," katanya.

Aminuddin menambahkan, PKI sudah melakukan tindakan keji, termasuk peristiwa Madiun 1948 atau jauh sebelum peristiwa Gestapu. Menurutnya, banyak sekali tindakan PKI yang meninabobokan masyarakat dan menghina Islam sehingga menimbulkan kemarahan.

Di antaranya adalah peristiwa Kanigoro yang terjadi pada 13 Januari 1965. PKI menyebar fitnah bahwa para kiai, haji dan  guru ngaji merupakan tiga dari tujuh setan desa.

"Jadi itu sangat menyakiti hati umat Islam," katanya.

PKI dan simpatisannya, tutur Aminuddin, juga secara semena-mena merebut tanah-tanah wakaf yang luas, di antaranya di Gontor dan Kediri. 

Umat Islam pun bergerak untuk mempertahankan tanah-tanah wakaf yang dikelola pondok pesantren, masjid, ataupun madrasah.

"Yang mengelola pimpinan NU setempat sehingga terjadilah bentrok dengan Banser dan Ansor melawan PKI," tegasnya.

Tak hanya itu, PKI juga secara sengaja dan terang-terangan menista Islam melalui pertunjukan budaya. Aminuddin menuturkan, PKI menggelar pertunjukan ketoprak ataupun ludruk dengan lakon berjudul Matine Gusti Allah dan Sunate Malaikat Jibril.

"PKI juga menyebut Gusti Allah sudah tidak ada. Semuanya itu menghina Islam," tegasnya.(esy/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PKI   G30S   Komunis   Gestapu   Aminuddin Kasdi  

Terpopuler