Sederet Makanan ini Mengandung Glutathione Tinggi untuk Menangkal Radikal Bebas

Selasa, 23 November 2021 – 10:31 WIB
Bawang Bombai. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Glutathione memiliki peran yang penting dalam melawan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif.

Glutathione merupakan antioksidan kuat, yang diproduksi secara alami di dalam tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan.

BACA JUGA: Sehari Sebelum Kecelakaan, Vanessa Angel Sempat Bilang tak Ada Hari Esok

Senyawa ini memiliki peran yang penting dalam melawan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif.

Sayangnya, kadar glutathione dalam tubuh dapat berkurang, utamanya jika Anda memiliki pola makan buruk, berusia lanjut, mengalami penyakit kronis, atau stres tidak berkesudahan.

BACA JUGA: SalmaFX Trader App Tawarkan Kemudahan Trading di Mana pun dan Kapan pun

Untuk mengatasinya, Anda tidak harus mengonsumsi suplemen glutathione.

Anda cukup menyantap makanan yang mengandung glutathione guna meningkatkan kadar antioksidan tersebut di dalam tubuh.

BACA JUGA: Jangan Tidur dengan Kondisi Rambut Basah, 9 Bahaya ini Mengintai!

Berikut beberapa makanan dengan glutathione yang bisa Anda jadikan pilihan:

1. Makanan Kaya Sulfur

Sulfur merupakan mineral yang berperan mendukung aktivitas protein dan enzim penting di dalam tubuh. Mineral ini juga diperlukan untuk proses sintesis glutathione.

Sejumlah studi yang dilakukan pada manusia dan hewan menemukan bahwa mengonsumsi sayuran kaya sulfur dapat mengurangi stres oksidatif, juga meningkatkan kadar glutathione.

Sayuran yang mengandung sulfur dan dapat meningkatkan glutathione, misalnya bawang putih, bawang merah, bawang bombay, brokoli, kubis Brussel, kembang kol, kangkung, selada air, dan sawi.

2. Makanan Tinggi Vitamin C

Vitamin C merupakan senyawa yang larut dalam air. Vitamin ini ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk buah dan sayuran.

Makanan dengan kandungan vitamin C tinggi, di antaranya stroberi, jeruk, pepaya, kiwi, dan paprika.

Terdapat riset dalam jurnal National Library of Medicine (PubMed) yang menyebut bahwa vitamin C dapat mengubah oksidasi glutathione ke bentuk aktifnya.

Ditambahkan dr. Reza Fahlevi, Sp. A, vitamin C juga bisa diubah tubuh menjadi glutathione.

“Namun, asupan mengandung vitamin C tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Sebab, kadar vitamin C terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko batu ginjal. Jadi, konsumsi secukupnya saja,” saran dr. Reza.

3. Makanan Kaya Selenium

Selenium merupakan mineral yang berperan sebagai kofaktor glutathione. Artinya, mineral ini merupakan zat yang dibutuhkan tubuh untuk aktivitas glutathione.

Memperbanyak konsumsi makanan dengan kandungan selenium alami dapat mempertahankan maupun meningkatkan suplai glutathione dalam tubuh.

Makanan dengan kandungan selenium tinggi, meliputi daging sapi, ayam, ikan, keju cottage, beras merah, dan kacang Brazil.

4. Makanan dengan Kandungan Glutathione

Mengonsumsi makanan yang mengandung glutathione tinggi tidak memiliki manfaat yang signifikan terhadap peningkatan senyawa antioksidan tersebut di dalam tubuh.

Hal ini karena glutathione dalam makanan kurang bisa diserap oleh tubuh manusia.

Selain itu, cara memasak dan menyimpan juga dapat mengurangi kadar glutathione yang ada di dalam makanan.

Meski begitu, makanan dengan glutathione dapat membantu mengurangi risiko penyakit yang disebabkan stres oksidatif, seperti kanker.

Sebuah penelitian yang terbit di National Library of Medicine (PubMed) menyatakan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi glutathione memiliki risiko lebih rendah terkena kanker mulut.

Namun, studi lanjutan tetap diperlukan guna mengonfirmasi hal ini.

Makanan yang mengandung glutathione tinggi, misalnya bayam, alpukat, asparagus, dan okra.

Yang perlu diingat tetap mengonsumsinya dalam batas wajar, dan diimbangi dengan penerapan gaya hidup sehat, ya!(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Tembakau Menolak Simplifikasi Kenaikan Cukai 2022


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler