Sederet Upaya Ini Dilakukan Ganjar untuk Turunkan Angka Kemiskinan di Jateng

Jumat, 09 Desember 2022 – 12:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menyapa warga. Foto dok Pemprov Jateng

jpnn.com, KENDAL - Program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), permodalan, dan pelatihan yang dijalankan Pemprov Jateng merupakan sebuah proyek untuk menurunkan angka kemiskinan.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setelah menyerahkan ketiga bantuan tersebut kepada warga yang membutuhkan di Desa Sukomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jateng.

BACA JUGA: Banyak Investor Asing Dirikan Pabrik di KIK, Ganjar Proyeksikan Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

"Kami juga memberikan permodalan pada warga, ada pelatihan juga kita berikan kepada mereka. Mudah-mudahan ini bagian dari cara proyekan untuk menurunkan angka kemiskinan," ujar Ganjar, Jumat (9/12).

Dalam kesempatan itu, Ganjar bersama Baznas Jateng memberikan bantuan RTLH senilai Rp 15 juta kepada Suroto dan bantuan modal usaha kepada Muslih serta Tahrir.

BACA JUGA: Lestarikan Cagar Budaya Solo, PLN Remajakan Instalasi Listrik di Pura Mangkunegaran

Muslih dan Tahrir yang mendapatkan bantuan permodalan juga akan diberikan pelatihan.

Ketika menyerahkan bantuan tersebut, Ganjar juga menemukan persoalan lain masyarakat yang merupakan salah satu dampak dari permasalahan rumah dan perekonomian, yakni terkait persoalan sosial.

BACA JUGA: Cegah Stunting Sedari Dini, Ganjar Pranowo Sosialisasikan Gerakan Jo Kawin Bocah

"Ternyata keluarganya (Suroto) juga punya problem karena istrinya merantau dan 20 tahun belum pulang, tidak ada kabar sama sekali tadi sekaligus diceritakan, bisa konsultasi nanti ke KUA agar nasibnya juga pasti," katanya.

"Ini problem sosial yang muncul dari kami memberikan bantuan RTLH, tapi dari sisi yang lain ada problem yang mesti kita bantu," sambung Ganjar.

Pria 54 tahun ini berkomitmen untuk terus menggencarkan program-program itu.

"Sekarang kami galakkan lagi, karena masih banyak Rumah Tidak Layah Huni yang mesti kita bantu," kata Ganjar.

Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah ada 3,83 juta jiwa atau sebesar 10,93 persen dari total penduduk pada Maret 2022.

Jumlah ini berkurang 102,57 ribu jiwa sejak September 2021. Penurunan jumlah penduduk miskin ini adalah yang terbanyak secara nasional.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler