Sedih! Bocah SD Ditikam Tetangga Sendiri, Sempat Minta Tolong, Tapi...

Selasa, 07 Juni 2016 – 16:18 WIB
KENANGAN: Korban Rafi Perdana Saputra,12, bersama orangtuanya Eko winiarti, dan Tommy Natal Yanto Kaswiyantoko. FOTO: repro/RADAR SURABAYA

jpnn.com - BETAPA sedihnya pasutri Eko Winiarti, 44, dan Tommy Natal Yanto Kaswiyantoko,45. Betapa tidak, keluarga yang tinggal di Perum Griya Citra Asri Blok RM 12 Nomor 17 Surabaya ini mendapati anak semata wayang mereka, Rafi Perdana Saputra,12, tewas secara mengenaskan. 

Bocah kelas 5 SDN Kandangan III ini tewas setelah dipukul dan ditikam pisau oleh Bagus Aditya, 30, yang tidak lain adalah tetangganya sendiri. Ternyata alasannya sepele. Bagus ngamuk lantaran korban dia dikatakan orang gila.

BACA JUGA: Tegur Anak yang Sedang Menangis, Crass! Pemuda Ini Berakhir di RS

Menurut Berlindy Muhammad Adri Perkasa,10, salah satu teman korban, kasus penganiyaan yang berujung kematian tersebut terjadi pada Senin (6/6) sekitar jam 07.30. 

Saat itu, dia bersama empat orang temannya termasuk Rafi sedang bermain di salah satu warung yang berada tidak jauh dari rumahnya.

BACA JUGA: Sahur, Saipul Jamil Makan Sisaan Buka Puasa

"Usai salat subuh, kami langsung bermain. Awalnya kami bermain petasan namun setelah habis,  kami pun duduk-duduk di warung dekat rumah itu," ungkapnya, Senin  (6/6).

Berlindy juga menjelaskan saat bermain di warung itu, Rafi terlihat sibuk dengan gadgetnya. Sambil membungkuk di kursi warung Rafi terus saja memainkan game kesukaannya. 

BACA JUGA: Lesu Dengar Vonis 4 Tahun, tapi Siap Bikin Lagu di Penjara

Sementara dirinya dan tiga temannya lain hanya memperhatikan saja. Setelah itu, datanglah Bagus yang mengendari sepeda motor dari arah belakang. 

"Saat itulah Rafi langsung dipukul kepalanya berkali-kali, setelah itu orang tua itu (Bagus, Red) menusuk Rafi dengan menggunakan pisau sebanyak dua kali di punggungnya," jelas siswa kelas III SD ini. 

Melihat kejadian itu, Berlindy bersama tiga temannya lain langsung berlari menjauh. Meski demikian, dari kejauhan dia masih bisa melihat Bagus yang terus memukulinya. Namun karena ketakutan, Berlindy langsung berlari ke rumahnya.

"Setelah keluar rumah lagi, saya sudah tidak melihat Rafi dan orang itu (Bagus, Red) lagi," jelasnya. 

Saksi mata lain, Heri Koko, menjelaskan setelah Rafi ditusuk, bocah tersebut sempat lari ke rumahnya. Saat itu Rafi meminta tolong untuk diobati, namun karena lukanya cukup parah dan terus mengeluarkan darah, akhirnya Heri menyuruh istrinya untuk mengantarkan Rafi pulang. 

"Namun baru masuk ke gang rumahnya, anak ini sudah pingsan. Akhirnya istri saya meminta tolong hingga kedua orang tuanya keluar dan langsung membawa Rafi ke RS Bunda, Benowo. Namun nyawanya sudah tidak tertolong," jelasnya. (yuan abadi/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswi Kaget, Bangun tanpa Busana, Tangan Disayat-sayat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler