Sedih, Pengusaha Pariwisata Enggan Gunakan Produk Lokal

Sabtu, 19 Maret 2016 – 10:07 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - MATARAM – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengklaim ketersediaan daging ayam di NTB surplus, karena produksi melebihi kebutuhan konsumsi. Hanya saja, meski produksi surplus, kebutuhan rumah makan cepat saji dan perhotelan tetap masih enggan memasok kebutuhan ayam dari peternak lokal.

“Data menunjukan produksi ayam di NTB surplus. Jadi tidak ada masalah dengan ketersediaan ayam,” kata Kepala Disnakeswan Provinsi NTB, Hj. Budi Septiani di Mataram, seperti dilansir Radar Lombok (Grup JPNN).

BACA JUGA: Ini Jenis Mobil Bekas yang Paling Laris

Menurut Budi, meski produksi ternak ayam di Provinsi NTB surplus, namun ternyata belum mendapatkan perhatian dari perusahaan rumah makan cepat saji, perhotelah termasuk juga kebutuhan ayam utk PT Newmon Nusa Tenggara (NNT).

Perusahaan dan perhotelan di Provinsi NTB tersebut justru memasok kebutuhan ayam potong mereka dari luar daerah NTB. Padahal seharusnya perusaha tersebut memberikan peluang bagi peternak lokal untuk memasok sebagian kebutuhan mereka sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Perrmen) Nomor 58 tahun 2012 yang mewajibkan perusahaan membeli kebutuhan mereka sebesar 3 persen dari peternak lokal.

BACA JUGA: Indonetwork Gencar Tumbuhkan Onlinepreneur

“Persoalannya sekarang ini masalah harga. Perusahaan ini membeli dibawah harga jual peternak,” kata Budi.

Selain itu, lanjut Budi tak hanya persoalan masalah harga yang murah, pengusaha makanan cepat saji dan perhotelan juga melakuan kebijakan di sistim pembayaran yang satu bulan sekali. Sementara, peternak rakyat yang sebagian besarnya ini memiliki modal terbatas. Akibatnya, tak sedikit peternak ayam lokal tak sanggup untuk memasok kebutuhan hotel ataupun rumah makan cepat saji selain persoalan harga yang begitu murah yang ditawarkan oleh pengusaha ini.

BACA JUGA: Tunggu yah..Harga Premium Turun Awal April

“Peternak lokal juga tak sanggup di masalah pembayaran yang satu bulan sekali dan itu dinilai cukup lama,” ujarnya.(luk/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Menteri Ikut Terbang Perdana Garuda Jakarta-Silangit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler