Sedihnya, Kurang Murid, Sekolah Terancam Ditutup

Minggu, 25 April 2021 – 06:54 WIB
Salah satu sekolah dasar di Kabupaten Mukomuko. Foto: Dok.Antarabengkulu.com

jpnn.com, BENGKULU - Sebanyak dua sekolah menengah atas di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terancam ditutup karena jumlah siswa di sekolah tersebut kurang sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Dua sekolah di daerah ini bisa ditutup atau ‘merger’, yakni SMA 12 di Kecamatan Air Dikit dan SMA 15 di Kecamatan Sungai Rumbai karena jumlah siswa di sekolah ini kurang,” kata Kepala Kantor Cabang Pendidikan Wilayah IV Kabupaten Mukomuko Jasni Bahari di Mukomuko, Senin.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Reshuffle Menteri Pendidikan jadi Menkeu, Fadli Zon Sebut Kemendikbud Disusupi PKI, BOS Berubah

Sebanyak 27 sekolah menengah atas sederajat baik negeri maupun swasta yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.

Dia menyebutkan, minimal jumlah siswa di setiap sekolah menengah atas sebanyak 60 orang, yakni 20 orang siswa kelas 10, sebanyak 20 orang siswa kelas 11 dan sebanyak 20 orang siswa kelas 12.

BACA JUGA: PPDB Lewat Sistem Zonasi Pertimbangkan Umur, Begini Penjelasannya

Namun, setiap tahun jumlah siswa baru yang diterima di dua sekolah yang tersebar di dua kecamatan daerah ini, katanya, tidak mencapai sebanyak 20 orang untuk satu ruangan belajar padahal daerah ini sejak beberapa tahun terakhir menerapkan sistem zonasi.

Zonasi itu dilakukan dalam penerimaan siswa baru agar tidak adanya penumpukan jumlah siswa di satu sekolah di daerah ini.

BACA JUGA: Dibuka Sekolah PAUD Gratis, Fokus Tumbuh Kembang Anak

“Kami sudah menerapkan sistem zonasi tetapi banyak cara yang dilakukan oleh warga untuk mendapatkan keinginannya dengan cara pindah domisili ke sekolah tujuan,” ujarnya pula.

Dia mengungkapkan jumlah siswa baru yang diterima di SMA 12 Air Dikit tidak mencapai kuota yang ditetapkan karena banyak anak-anak dari wilayah ini masuk ke SMA 1 Kota Mukomuko.

Kemudian anak-anak dari Kecamatan Sungai Rumbai tidak masuk ke SMA 15 di wilayah tersebut karena mereka lebih memilih masuk ke SMA 2 Mukomuko dan SMA 4 Pondok Suguh.

Dia menyatakan telah mengupayakan dua sekolah ini tidak ditutup dengan cara menjalin kerja sama dengan berbagai pihak termasuk Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil yang mengeluarkan administrasi kependudukan.

Kemudian mendorong dua sekolah ini untuk meningkatkan kualitas pendidikannya guna menarik simpati para orang tua dana anak untuk sekolah di sekolahnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler