jpnn.com - Dengan bertambahnya variasi kuliner dan tingginya mobilitas, semakin banyak minuman yang disajikan menggunakan sedotan. Minuman kopi, teh, jus diberikan lengkap bersama sedotannya agar bisa diminum dalam perjalanan. Selain untuk alasan kepraktisan, sedotan diyakini bisa membantu mencegah noda gigi. Benarkah demikian?
Dulu, beberapa kalangan meyakini bahwa menggunakan sedotan bisa melindungi permukaan gigi, mencegah noda gigi dan gigi berlubang, serta mengurangi paparan terhadap kuman yang berasal dari gelas umum. Dalam pandangan mereka, dengan sedotan, minuman manis tidak melewati gigi bagian depan, dan langsung mengarah ke belakang mulut.
BACA JUGA: Benarkah Minuman Manis Picu Pertumbuhan Kanker?
Namun, penemuan baru menepis anggapan tersebut. Menggunakan sedotan kini dinyatakan lebih banyak memiliki dampak negatif dibanding positif terhadap kesehatan dan lingkungan.
Fakta minum dengan sedotan
BACA JUGA: Kenali 7 Tanda Tubuh Sudah Kelebihan Gula
Coba perhatikan, saat minum dengan sedotan, ketika Anda bisa mengecap rasa manis minuman, sudah pasti gigi Anda juga sudah terkena minuman tersebut. Walaupun dengan sedotan minuman manis berhasil melewati gigi depan, gigi bagian belakang tetaplah terkena.
Cara satu-satunya agar gigi terlindungi adalah dengan menempatkan sedotan langsung ke belakang lidah sehingga minuman langsung masuk ke tenggorokan. Namun, cara ini tidak lazim dan sangat tidak nyaman.
BACA JUGA: Sedotan Bahan Stainless Steel Baik untuk Kesehatan?
Di samping itu, lidah juga berperan dalam pembentukan noda gigi karena lidah adalah organ yang selalu berkontak dengan gigi. Jika minuman mengenai lidah, otomatis gigi juga pasti terkena.
Penempatan sedotan adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Bila Anda terbiasa menempatkan sedotan pada posisi tertentu atau menyender ke salah satu gigi tertentu, gigi tersebut akan lebih rentan berlubang.
Kandungan gula dalam minuman akan membuat permukaan gigi yang terkena terus-menerus menjadi lebih cepat rapuh.
Karena itu, pastikan posisi sedotan berada di belakang gigi depan, sehingga kontak gigi dengan minuman dapat diminimalkan. Jika Anda tidak melakukannya, gigi akan terendam gula dan asam sehingga akan rentan terjadi gigi berlubang dan erosi gigi.
Selain itu, penggunaan sedotan pada penderita gangguan lambung juga harus dihindari. Karena saat Anda minum dengan sedotan, udara yang berada di bagian atas sedotan akan ikut tertelan. Hal ini dapat menyebabkan perut sebah dan kembung, berserdawa, serta nyeri pada perut.
Minum dengan sedotan juga dapat membuat kulit di sekitar mulut Anda menjadi berkerut seperti perokok. Hal ini disebabkan gerakan otot sekitar mulut berkontraksi untuk membentuk lingkaran yang berulang-ulang, sehingga meningkatkan potensi untuk terbentuknya garis-garis kerutan.
Selain alasan-alasan tersebut, menggunakan sedotan plastik bisa turut berkontribusi pada pencemaran lingkuran. Sedotan plastik yang digunakan hanya dalam durasi singkat, ternyata bisa membutuhkan waktu sampai 200 tahun untuk terurai.(HNS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minuman Ini Meningkatkan Risiko Kematian, Waspadalah !
Redaktur & Reporter : Yessy