Seenaknya Gunakan Lagu Despacito, Presiden Venezuela Kena Semprot

Rabu, 26 Juli 2017 – 10:01 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto: AFP

jpnn.com - Despacito adalah lagu paling populer saat ini. Di mana pun Anda, tampaknya sulit untuk terhindar dari mendengar tembang Luis Fonsi dan Daddy Yankee itu.

Mungkin ini yang jadi alasan Presiden Venezuela Nicolas Maduro seenaknya mengubah lirik Despacito untuk mengampanyekan pemilu Dewan Konstitusi Minggu nanti (30/7).

BACA JUGA: Terlalu Seronok, Despacito Tak Boleh Diputar di Malaysia

Dalam beberapa video yang berseliweran di kanal YouTube, tampak Maduro tengah berkampanye di depan para pendukungnya. Dia lantas memutar lagu Despacito yang telah digubah isinya. Maduro tampak senang saat para pendukungnya asyik bergoyang.

”Seruan kami untuk (memilih) Dewan Konstitusi hanya bermaksud menyatukan negeri... Despacito!” bunyi penggalan lirik lagu Despacito yang telah diubah oleh tim kampanye Maduro.

BACA JUGA: Wow! Despacito Lagu Paling Banyak Di-Streaming dalam Sejarah

Jika Maduro dan pendukungnya senang dengan lagu yang sudah diubah itu, tidak demikian halnya dengan Fonsi dan Yankee. Duo penyanyi kelahiran Puerto Rico tersebut Senin (24/7) menegaskan bahwa mereka tak setuju lagunya dipakai Maduro.

Di akun Instagram-nya, Yankee mengunggah capture berita tentang Despacito versi Maduro, tapi diberi tanda silang merah. Setali tiga uang, Fonsi juga berang. Dia menegaskan tidak pernah menyetujui perubahan lirik lagu Despacito untuk memenuhi ambisi politik Maduro.

BACA JUGA: Despacito ala Via Vallen Picu Kontroversi, Goyang Yes, tapi...

”Musik saya untuk orang yang mau mendengar dan menikmatinya, bukan sebagai propaganda untuk memanipulasi keinginan rakyat yang menuntut kebebasan,” cuit Fonsi di akun Twitter-nya.

Jutaan penduduk Venezuela menentang pemerintahan Maduro selama beberapa bulan ini. Bentrokan dalam berbagai aksi telah menelan lebih dari 100 nyawa.

Maduro yang ingin berkuasa lebih lama bakal membentuk Dewan Konstitusi yang ditugaskan untuk mengubah aturan perundang-undangan yang ada saat ini. (Reuters/BBC/sha/c6/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 76 Demonstran Antipemerintah Tewas


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler