Kebakaran pertama, terjadi di jalan Ahmad Yani. Dari pantauan Radar Sulteng (JPNN Group), sekitar belasan kios sekaligus tempat tinggal warga ludes dilalap si jago merah. Api dengan cepat melululantahkan deretan kios, tempat foto copy, dan warung disepanjang deretannya. Meskipun, beberapa unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Palu, sempat dikerahkan.
Akan tetapi ganasnya, api menggagalkan upaya petugas Damkar, dalam memadamkan api. Dalam kebakaran ini, tidak hanya petugas Damkar, yang berupaya memadamkan api yang terus membesar. Ratusan warga bersama puluhan anak sekolah juga saling bahu-membahu memadamkan kobaran api, dengan beberbagai cara. Bahkan sampai melemparkan ratusan botol air mineral ke arah kobaran api. Sayangnya, api kian mengganas. Belum lagi, konidisi yang cuaca yang cukup panas, juga diduga menyebabkan api dengan cepat membakar belasan kios warga setempat.
Salah seorang warga jalan Ahmad Yani, Hi. Cacong, kepada Radar Sulteng, mengatakan dia melihat asal api dari sebuah bengkel milik warga yang berada disekitar lokasi kebakaran. Ia mengatakan peristiwa kebakaran ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 09.30 Wita.
“Api sepertinya berasal dari sebuah bengkel,” ujar Hj. Cacong, pemilik kios yang juga menjadi korban dalam musimbah kebakaran tersebut.
Akibat kebakaran ini, Hj. Cacong, mengalami kerugian sekitar Rp. 250 juta. Pasalnya, ia baru saja mendrob barang ke- kios miliknya, yang juga ikut hangus dilalap si jago merah.
“Pokoknya kerugian saya ini mencapai Rp. 250 juta, karena baru kasi masuk barang,” tutur pedagang barang campuran ini.
Selain menghanguskan seluruh isi kios dan bangunan milik warga. Api ini juga ikut menghanguskan beberapa buah sepeda motor. Dari peristiwa kebakaran ini, untuk korban jiwa, tidak ada. Hanya satu korban luka ringan. Sampai kini, belum diketahui pasti penyebab kebakaran dan berapa kerugianyang dialami oleh para korban. Perlu diketahui, bahwa peristiwa kebakaran di kota Palu, sudah dua kali berturut.
Pada Rabu (24/10), peristiwa kebakaran juga terjadi di kota Palu, disekitar wilayah pasar Tradisional Masomba. Tetaptnya, dibagian belakang Mal Tatura Palu. Peristiwa kebakaran mengahuskan puluhan bangunan milik warga. Tidak hanya itu saja, kebakaran tersebut juga menelan lima korban jiwa, yang hangus terpanggang di tengah kobaran api.
Kebakaran kedua, terjadi pada sore hari sekitar pukul 15.00 di Kelurahan Nunu Palu Barat. Dalam peristiwa tersebut, 10 petak kos-kosan serta dua rumah pemilik kos-kosan, habis dilalap api hingga rata dengan tanah.
Pemilik rumah sekaligus kos-kosan, Taskun, mengakui kalau kebakaran yang melanda rumahnya, karena kelalaiannya. Menurut Taskun, yang kini tinggal baju di badan, mengaku bahwa sekitar menjelang pukul 15.00, dia mengangkat botol berisi bensin ke dalam dapurnya. Tanpa sengaja, Taskun, menyenggolnya sehingga botol bensin terjatuh, lalu rembesan bensin mengalir ke arah kompor yang sedang menyala. Akibatnya, api langsung menyambar tumpahan bensin.
“Ada tetangga saya, mungkin panik, menyiram api yang menyala tersebut, dengan air, akibatnya api semakin membesar dan membakar rumah saya yang hanya dinding papan,” kata Taskun.
Dalam peristiwa kebakaran sore kemarin, awalnya tersiar kabar ada bocah yang tertinggal dalam rumah. Namun setelah dilakukan pencarian, tim pemadam kebakaran memastikan tidak ada korban jiwa. (cr2/hnf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Derita Umat Akibat Ulah Pemimpin
Redaktur : Tim Redaksi