Hal serupa dialami Rodiah (73), warga Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon ditemukan tidak bernyawa di pinggir rel seputar PT Arida tidak jauh dari rumahnya, Minggu (2/12) pukul 04.30.
Keterangan yang dihimpun Radar Cirebon menyebutkan, sekitar pukul 06.05 Tanto Sugianto sedang asik duduk santai di rel sambil menikmati sejuknya udara pagi dan melihat warga yang sedang berolahraga. Namun korban tidak menyadari bahwa nyawanya dalam bahaya.
Beberapa menit kemudian, sebuah kereta api 91 parcel (barang,red) dari arah Cirebon menuju Jakarta melintas dengan kecepatan tinggi. Korban yang tidak sempat menyelamatkan diri itu langsung disambar kereta api. Akibatnya, korban tewas seketika dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Petugas stasiun setempat yang mengetahui peristiwa itu langsung melaporkannya ke polisi. Petugas dari Polsek Plered dipimpin langsung Kapolsek Plered AKP H Tutu Mulyana yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP. Korban kemudian dievakuasi ke kamar mayat RSUD Gunung Jati Cirebon.
Sedangkan di lokasi berbeda, Rodiah disambar kereta saat menyeberang rel. Salah satu saksi, Mohamad Nuril (42) mengatakan, dirinya sesaat sebelum kejadian sempat melihat Rodiah menyeberang rel kereta api untuk buang air besar.
Selang beberapa menit, Rodiah kembali menyeberang rel tersebut menuju rumahnya. Namun, Rodiah rupanya tidak melihat ada kereta jurusan Jakarta-Surabaya itu melintas.
"Kayaknya korban nggak melihat kalau ada kereta melintas. Saat nyebrang langsung saja tubuhnya terhempas oleh kereta yang melaju," ungkapnya.
Sempat terseret hingga beberapa meter, Rodiah pun tewas seketika dengan bagian kepala berlubang besar dan tubuh terbagi menjadi dua. Mayat korban pun segera dievakuasi ke kamar mayat RSUD Gunungjati, Kota Cirebon setelah anggota Kepolisian Resor Kota Cirebon dan Polsek Cirebon Selatan Timur berdatangan ke lokasi kecelakaan.(rdh/atn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UMK Bandar Lampung Setara KHL
Redaktur : Tim Redaksi