Warga Perumahan Bima, Ridwan Ganiato mengungkapkan, dalam sehari hanya dua jam air PDAM mengalir. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir, di mana air hanya mengalir dini hari. “Ya mas, air ngocornya pukul 01.00 sampai 03.00 WIB. Tiap malam saya harus begadang untuk mengisi penampungan air, kalau tidur ya besoknya pasti nggak ada air," ujar dia, kepada Radar Cirebon (Grup JPNN).
Karyawan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) ini, menyayangkan PDAM yang seperti tidak ada upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut. Apalagi bantuan tangki air pun tidak pernah mampir di komplek perumahannya. "Sudah dini hari, ngocor dua jam, kecil lagi ngocornya. Ini direksinya memang harus diganti," keluhnya.
Sementara itu, warga RW 04 Mega Endah, kembali menagih janji PDAM yang masih belum merealisasikan sistem gilir air. Ketua RW 04 Mega Endah, Yusuf mengaku, warga sudah sepakat menanti PDAM menepati janjinya. Namun, bila tidak juga terealisasi, pihaknya memastikan akan ada tindakan lain. "Saya dan warga masih nunggu janji realisasi PDAM yang akan mengalirkan air pukul 21.00 WIB," tandasnya.
Yusuf mengungkapkan, apabila sistem gilir air masih belum terealisasi, warga dipastikan akan kembali meluruk kantor PDAM. Saat ini ia telah menyampaikan kondisi tersebut kepada salah seorang warganya yang juga merupakan karyawan PDAM. "Kita masih bersabar, tapi ada batasnya," ucap dia.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Tekni PDAM, H Hendra Yogiyasa ST MM menjelaskan, belum terealisasinya sistem gilir air disebabkan kendala teknis. Saat ini sistem tersebut sudah di uji coba di Kelurahan Harjamukti, Penggung dan Citopeng.
Tapi uji coba ini juga terkendala debit air PDAM yang hanya 110 liter per detik saat musim kemarau. "Kami akan sebaik mungkin memperbaikinya," ujar dia.
Dia menjelaskan, cakupan pelayanan administrasi dan cakupan teknis PDAM mencapai 288.195 jiwa atau 75,53 persen dari jumlah penduduk Kota Cirebon. Dibandingkan dengan tahun 2010, jumlah tersebut naik 0,25 persen. Namun penyebab masih rendahnya cakupan layanan PDAM adalah terbatasnya ketersediaan air baku, dan keterbatasan anggaran. "Sehingga manajemen mengambil kebijakan untuk tidak menambah pelanggan baru," terangnya.
Selain itu, kata dia, kapasitas produksi terpasang PDAM pada tahun 2011 sebesar 29.643.840 meter kubik. Dari jumlah tersebut, sebesar 3.483.314 meter kubik atau 11,75 persen belum dimanfaatkan. Sehingga kapasitas yang dapat dimanfaatkan adalah sebesar 26.160.526 meter kubik atau hanya 88,25 persen. "Kondisi tersebut akibat kemampuan unit produksi yang tidak maksimal," bebernya.
Dirinya berjanji, untuk daerah-daerah yang dilayani Reservoir Kepompongan, yang mencakup Mega Endah dan Bima, akan segera mendapatkan sistem gilir air. (aff/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eksekusi 2500 Hektare Lahan di Manggopoh Diminta Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi