Seharian Digarap KPK, Hartati Merasa Lega

Bantah Perintahkan Suap ke Bupati Buol

Sabtu, 28 Juli 2012 – 06:27 WIB
Pengusaha Hartati Murdaya usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jumat (27/7) malam. Foto : Arundono W/JPNN

JAKARTA - Pengusaha Siti Hartati Murdaya menjalani pemeriksaan panjang di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (27/7). Diperiksa selama sekitar 13 jam hingga pukul 22.00 WIB, pemilik PT Hardaya Inti Plantations (HIP) itu malah senang.

"Yang jelas saya senang sekali hari ini bisa dipanggil. Sehingga saya bisa secara langsung menjelaskan semuanya," kata Hartati saat keluar dari gedung KPK,  tadi malam.

Dengan wajah yang tampak lelah, Hartati terus diberondong pertanyaan tentang kasus suap dari perusahaannya kepada Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu. Namun Hartati mengaku tidak pernah terlibat dan memberikan bantuan kepada Amran ataupun uang suap. "Nggak ada," jawabnya.

Hartati juga mengaku taktahu tentang pemberian dari anak buahnya, Yani Anshori, kepada Amran terkait Pilkada. "Jadi pemilukada itu saya tidak jelas itu apa. Saya gak ngasih (bantuan)," bantah Hartati sebelum memasuki mobil Vellfire yang akan membawanya keluar dari KPK.

Seperti diketahui, kasus suap tersebut bermula ketika Manajer PT HIP Yani Anshori, ditangkap KPK pada 26 Juni lalu karena diduga menyuap Amran Batalipu. KPK juga menetapkan seorang direktur di PT HIP bernama Gondo Sudjono, sebagai tersangka.

Dalam kasus tersebut, Hartati juga sudah dimasukkan dalam daftar cegah di Imigrasi agar tidak bisa ke luar negeri. Berdasar informasi dari dalam KPK, sangat kuat dugaan Hartati terlibat. Meski demikian Hartati yang juga  anggota Dewan Pembinan Partai Demokrat berkali-kali membantah dugaan keterlibatannya dalam kasus suap pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan sawit yang dikelola PT HIP itu.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkap Suap di Banggar, KPK Sisir Temuan PPATK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler