jpnn.com, SURABAYA - Sugiyanto, suami Luluk Diana masih berduka tapi pria 43 tahun itu mengaku cukup lega setelah mendapat kabar bahwa pembunuh istrinya sudah berhasil dibekuk polisi.
"Lega juga mendengarnya. Tapi, ya masih sedih," katanya ketika diwawancarai di rumahnya.
BACA JUGA: Tiga Kali Tembakan, Oknum Marinir Pembunuh Luluk Langsung Menyerah
Dia mengaku masih shock dan belum bisa sepenuhnya move on dari peristiwa tersebut.
Beberapa hari terakhir dia lebih sering menghabiskan waktu dengan dua anaknya.
BACA JUGA: Suami Luluk Diana Minta Oknum Marinir Dihukum Berat
Misalnya kemarin. Sugiyanto berjalan-jalan di sekitar desa dengan Galang Bagus Sugiyanto dan Kriswanto Bagus Sugiyanto.
Galang adalah anak sulungnya yang berusia 19 tahun dan kini berprofesi sebagai polisi berpangkat brigpol di Polda Jatim.
BACA JUGA: Doorrr! Oknum TNI AL Itu Tembak Mati Luluk Diana
Dari Galang pula, Sugiyanto mendengar informasi soal penangkapan pembunuh istrinya.
Sedangkan si bungsu Kriswanto adalah bocah 9 tahun yang masih duduk di kelas III SD dan punya hobi naik dump truck.
Kemarin Sugiyanto mengajak Kriswanto melihat-lihat dump truck dan naik di atasnya. "Maksudnya buat hiburan dia (Kriswanto, Red)," katanya.
"Biar nggak nanya soal ibunya terus," tambahnya.
Selama tiga hari atau sejak Selasa lalu (8/8), Sugiyanto dan kedua anaknya berduka.
Luluk Diana, istrinya, meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Jenazah ibu dua anak tersebut dibuang di hutan jati petak 75 E di Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Mojokerto.
Pelaku menggasak uang Rp 150 juta yang baru diambil korban dari bank swasta di Kota Mojokerto.
Memasuki hari keempat, orang-orang yang bertakziah masih silih berganti ke rumah Kades dua periode yang dikenal dermawan kepada warga itu.
Meski tidak tidak sebanyak hari pertama hingga ketiga.
Sugiyanto yakin bahwa pelaku sangat mungkin telah dikenal istrinya, Luluk.
Sebab, pelaku bisa mengarahkan Luluk untuk mengalihkan tempat pengambilan uang ke bank di Mojokerto.
Biasanya, transaksi perbankan dilakukan Luluk di kawasan Citraland atau Pakuwon Trade Center (PTC).
"Kalau istri tidak kenal, tidak mungkin akan mau diarahkan pindah tempat," tegasnya.
Tapi, Sugiyanto tidak menyebut identitas orang yang memengaruhi istrinya itu.
Belakangan diketahui, orang yang memengaruhi Luluk untuk mengubah lokasi transaksi kemudian dibunuh setelah mengambil uang Rp 150 juta adalah lelaki bernama Tri Setyono alias Yoyok.
Dia anggota TNI dengan pangkat kopral dua. Pelaku berasal dari Kecamatan Kedamean yang berjarak 7-10 kilometer dari rumah Luluk di Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti. (yad/c11/ano/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Kades Yang Cantik Itu Diduga Dibunuh Oknum Marinir
Redaktur & Reporter : Natalia