Dijelaskan lebih jauh oleh Kantor Keamanan Penerbangan DFS, bandara-bandara di Bremen dan Hamburg khususnya, berkemungkinan ditutup lebih dulu
BACA JUGA: Eropa Batalkan 250 Penerbangan
Sementara Berlin mungkin akan ditutup pada siang hari, terkait dengan sampainya sebaran abu ke kawasan utara Jerman"Kami menyampaikan pada semua (calon) penumpang bahwa kemungkinan akan ada gangguan (penundaan atau pembatalan penerbangan) besok," ungkap Stefanie Harder, juru bicara di bandara Hamburg via telepon, tadi malam
BACA JUGA: Lagi, Tiga Reaktor Fukushima Meleleh
"Itulah kesimpulan dari indikasi terkuat yang bisa didapat lewat perkiraan cuaca (saat ini)," lanjutnya.Sementara, DFS tak mau memberikan perkiraan terhadap bandara di Hannover, yang berada di dekat kawasan yang berkemungkinan terdampak
BACA JUGA: Israel tak Bersedia Patuhi Perbatasan 1967
Eurocontrol yang bertanggungjawab pada lalu lintas penerbangan di Eropa sendiri, menyebut bahwa sekitar 500 dari 29.000 penerbangan di kawasan itu harus dibatalkan kemarin.Sementara itu, British Airways, Air France-KLM Group dan United Continental Holdings (UAL), tercatat di antara maskapai yang membatalkan penerbangan mereka dari dan ke bandara-bandara di Skotlandia serta utara Inggris kemarinIni dilakukan setelah adanya indikasi pergerakan abu vulkanik dari letusan Grimsvoetn ke kawasan udara Inggris RayaLebih jauh, Air France-KLM menyebutkan bahwa pada hari ini, mereka harus membatalkan setidaknya 19 penerbangan dari dan ke bandara-bandara di Inggris, Norwegia, Swedia dan Jerman.
Meski diperkirakan tidak akan berdampak sama parahnya, kejadian ini kontan mengingatkan pada kekacauan penerbangan di atas udara Eropa pada tahun lalu, pasca meletus dan menyebarnya abu vulkanik dari Gunung Eyjafjallajoekull di IslandiaSaat itu, setidaknya 100.000 penerbangan tercatat harus dibatalkan dalam rentang tak kurang dari enam hariAsosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mencatat kerugian waktu itu mencapai setidaknya USD 1,7 miliar(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Uni Eropa Cekal Pemimpin Syria
Redaktur : Tim Redaksi