TOKYO - Krisis nuklir di Jepang masih belum berakhirMasalah muncul silih berganti pada PLTN Fukushima Dai-ichi yang dikelola Tokyo Electic Power Co
BACA JUGA: Israel tak Bersedia Patuhi Perbatasan 1967
(TEPCO) ituBACA JUGA: Giliran Uni Eropa Cekal Pemimpin Syria
Sejak gempa dahsyat dan tsunami menghantam PLTN yang terletak di Distrik Futaba tersebut, para pakar sudah memperkirakan bahwa batang nuklir pada enam reaktornya meleleh
BACA JUGA: Debu Vulkanis Bisa ke Inggris Hari Ini
Lewat jubirnya, Aya Omura, TEPCO menyatakan bahwa tiga batang nuklir itu mulai meleleh tak lama setelah tsunami menerjang. "Sangat mungkin sebagian (batang nuklir) pada reaktor dua dan tiga meleleh," ungkap jubir perempuan tersebut
Kemarin, dia mengatakan bahwa batang nuklir sudah mencapai dasar tangki pelindung yang berfungsi meredam radiasiAkibatnya, air yang sengaja dialirkan ke tangki untuk mendinginkan suhu pada reaktor pun terkontaminasi partikel radioakif
Sebelumnya, kejadian sama dialami reaktor nomor satuMeskipun membuat air dalam tangki terpapar radiasi tinggi, lelehnya batangan nuklir itu meringankan tugas pekerjaMereka tidak perlu lagi mendinginkan suhu pada reaktor nomor dua dan tiga secara manual"Secara otomatis, suhu pada dua reaktor itu sudah dingin dan kini mulai stabil," tutur Omura
Gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu membuat sistem pendingin PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 km timur laut Tokyo, rusakSuhu pada enam reaktor yang berada di sana langsung melonjakTak ingin terjadi ledakan, pakar nuklir Jepang bekeja keras mendinginkan secara manual tiga reaktorYakni, reaktor nomor satu, dua dan tiga
Saat bencana terjadi, reaktor nomor empat, lima, dan enam sedang menjalani perawatan rutinArtinya, tidak ada aktivitas operasional pada tiga reaktor di kompleks PLTN tersebutMeski terimbas gempa dan tsunami, tiga reaktor itu tidak sampai menimbulkan reaksi berbahayaKetiganya juga relatif lebih aman dibandingkan tiga reaktor yang lain
Setelah pemerintahan PM Naoto Kan menaikkan status krisis nuklir pada level 7 (maksimal), TEPCO menyatakan bakal menonaktifkan PLTN tersebutTargetnya, enam reaktor sudah akan tidak difungsikan Oktober atau Januari mendatangTetapi, berbagai masalah teknis yang muncul menghambat proses penonaktifanEnam reaktor tersebut diperkirakan baru akan "mati" tahun depan
Saat ini, TEPCO sedang membangun pengaman baru di kompleks PLTNPasalnya, pekan lalu air yang dialirkan ke tangki pelindung sudah memenuhi selubung pengaman reaktorUntuk mempertahankan suhu tetap dingin, TEPCO harus membangun tangki baruKali ini, para pakar nuklir Jepang bakal mendapatkan bantuan dari tim ahli Badan Energi Nuklir Internasional (IAEA)(AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nelson Mandela Nostalgia ke Kampung Halaman
Redaktur : Tim Redaksi