Sejumlah Jurus Menteri Investasi Bahlil untuk Capai Target Rp 900 Triliun

Kamis, 29 April 2021 – 15:34 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia akan melakukan sejumlah langkah untuk mencapai target investasi. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan bakal melakukan sejumlah strategi untuk mendorong target investasi.

Pasalnya, Bahlil diminta untuk mencapai target Rp 900 triliun pada 2021 dan Rp 5.000 triliun pada 2024.

BACA JUGA: Jokowi Pasang Target Capaian untuk Menteri Investasi Bahlil, Sebegini Nilainya...

“Yang pertama, realisasi investasi yang dulunya kami masukkan ke investasi mangkrak sekitar Rp 708 triliun sekarang sudah bisa dieksekusi Rp 517 triliun, sedikit lagi selesai” ujar Menteri Bahlil Lahadalia dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat di Jakarta, Kamis (29/4).

Menurut dia, di antara Rp 517 triliun tersebut sebagian investasi sudah melakukan konstruksi dan lainnya memulai proses persiapan.

BACA JUGA: Bahlil: Sebagai Prajurit Saya Jalankan, Siap Bapak Presiden

Bahlil menyebut jika mengacu pada transformasi ekonomi BKPM akan berfokus pada nilai tambah yang berorientasi pada hilirisasi.

Dia merumuskan lima poin.

Pertama, kata Bahlil adalah investasi di sektor kesehatan.

"Kami tahu hampir semua alat kesehatan dan bahan baku obat impor,” sebut Bahlil.

Eks Ketum HIPMI itu mengatakan kedua adalah otomotif, lalu investasi sektor pertambangan, infrastruktur dan investasi energi baru terbarukan.

Tidak hanya itu, pemerintah juga akan meningkatkan percepatan perizinan. Hal itu dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada investor baik dari dalam dan luar negeri.

“Komitmen BKPM, izin jangan kami perlambat karena menahan izin sama dengan menahan lapangan pekerjaan, sama dengan menahan potensi pendapatan negara karena 76 persen pendapatan negara itu bersumber dari pajak negara,” ungkapnya.

Selain itu, Bahlil menyebut, menahan izin usaha sama dengan menahan laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Pria kelahiran Banda, Maluku itu bahkan menilai menahan tumbuhnya tingkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB).

Seperti diketahui Presiden Jokowi menargetkan pada 2024 EODB Indonesia berada pada urutan 40 dari yang sekarang berada pada urutan 73.

“Ini adalah pekerjaan berat bagi kami karena itu ayo sama-sama membangun optimisme yang penting di era yang penuh ketidakpastian ini. BKPM selalu siap untuk menjalankan dan melayani masyarakat dalam rangka mendorong investasi,” ujar Bahlil Lahadalia. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler