Sejumlah Kawasan Berpotensi Hujan Deras Hingga 10 Mei

Kamis, 02 Mei 2019 – 00:45 WIB
Mendung. Ilustrasi Foto: Gusti Ambri/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - BMKG memperkirakan terjadi hujan deras yang berdurasi pendek hingga 10 Mei 2019. Meski demikian, hal ini tetap perlu diantisipasi. Sebab ada potensi banjir hingga longsor.

Adanya El-Nino membuat curah hujan masih ada di 10 hari pertama Mei. Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami curah hujan ringan. Sementara wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau di ekuator, intensitas hujannya cukup tinggi. Mulai sepuluh hari kedua, curah hujan berkurang di seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Jalan Amblas, Dua Mobil - Satu Motor Terjun ke Sungai

Kabid Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menjelaskan di wilayah Jawa Timur cukup basah. Artinya curah hujan cukup tinggi. Namun wilayahnya tidak luas. Hanya bagian tengah hingga utara. ”Pagi cerah. Siang hingga sore hujan deras yang waktunua hanya 2 hingga 3 jam,” tuturnya seperti diberitakan Jawa Pos.

Akhir April hingga awal Mei merupakan musim transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Sehingga masih ada curah hujan yang terjadi. Di beberapa daerah curah hujannya masih tinggi. Sehingga terjadi banjir dan longsor. Misalnya saja Bengkulu, Sigi, dan beberapa wilayah lain.

BACA JUGA: Dua Bocah Tewas Tertimbun Longsor

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca ( BBTMC) BPPT, Tri Handoko Seto mengungkapkan bahwa lembaganya telah menemukan berbagai upaua antisipasi bencana. Terkait banjir, BPPT memiliki R-Rainbows yang bisa memprediksi banjir saat gumpalan awan masih terbentuk. ”Bisa juga memodifikasi curah hujan,” ucapnya.

Adanya curah hujan hingga Mei, menurutnya bisa banyak dimanfaatkan.Misalnya memanen air hujan untuk dikumpulkan di embung dan waduk. Air yang terkumpul dimanfaatkan untuk PLTA.

BACA JUGA: Hujan Deras, 8 Perumahan di Kota Bekasi Kebanjiran

BACA JUGA: Penuh Kenangan, Pendopo Rumah Wali Kota Bima Arya Roboh

Cara penanggulangan bencana juga harus mendapat dukungan pemerintah daerah. Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB Raditya Jati menjelaskan bahwa tahun depan pemda harus bisa berperan aktif dalam bencana.

Salah satunya memberikan informasi mengenai potensi bencana. Untuk itu diperlukan peta rawan bencana. ”Di Jatim itu bagus. Kebencanaan ini jadi indikator kerja pemerintah daerah,” ungkapnya.

Secara nasional, Kementerian ATR BPN juga aktif berkoordinasi dengan BNPB jika ada pembuatan peta tata ruang. Pembuatan peta tersebut sinergi dengan peta rawan bencana milik BNPB. Sehingga pembangunan kota sesuai dengan konsep ramah bencana. ”Yang menjadi masalah, pemda tertib tidak dengan hal itu,” katanya. (lyn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini Berpotensi Hujan Deras dan Gelombang Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler