jpnn.com, JAKARTA - Persib Bandung merupakan salah satu klub yang menilai draf jadwal Liga 1 2019 yang sudah dibuat oleh PT LIB tidak masuk akal. Sebab, Maung Bandung merasa penjadwalan tersebut sama sekali tidak melibatkan klub peserta. Alias seenaknya sendiri.
Hal tersebut dikatakan sang manajer Umuh Muchtar. Dia mengatakan tidak puas dengan hasil penjadwalan yang dibuat oleh LIB. Selain harus menghadapi tim-tim berat di pekan-pekan awal seperti Arema FC, Bali United, dan Persipura Jayapura, buruknya komunikasi LIB dengan klub yang jadi pemegang saham terbesar jadi alasan lainnya.
BACA JUGA: Striker Timnas Selandia Baru Isyaratkan Gabung Persib Bandung
’’Sudah tanya belum ke klub setuju dengan jadwal itu? Apakah klub juga mau kick-off tanggal 8 Mei besok?,’’ katanya.
Harusnya, LIB selaku operator memanggil perwakilan klub lebih dulu untuk membicarakan jadwal. Diajak bicara terlebih dahulu masalah yang belum selesai apa saja dan masalah barunya apa.
BACA JUGA: Persib Dapat Jadwal Berat, Umuh Muchtar Semprot Gusti Randa
BACA JUGA: Irfan Jaya Ungkap yang Bikin Persebaya Terbebani dan Akhirnya Gagal Juara
’’Idelnya kan kami diajak bicara dulu kompetisi kapan digulirkan lalu bahas jadwal. Ini kok tiba-tiba sudah ada jadwalnya, seenaknya sendiri,’’ paparnya.
BACA JUGA: Informasi seputar Kick-Off Liga 1 dan 2
Umuh bercerita kalau pihak dari Persipura Jayapura juga sempat meneleponnya menanyakan apa mau PSSI dan LIB. Dia hanya menjawab sama-sama tidak tahu. Sebab, Persib juga tidak pernah diundang dan diajak bicara soal penjadwalan kompetisi. ’
’Ini sepak bola Indonesia juga sedang banyak masalah. Tidak ada inisiatif baik, tidak ada pembicaraan evaluasi bagaimana. Aneh ini, biasanya semua diundang, kami tidak percaya dengan undian (penjadwalan) ini ya,’’ ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh CEO Semen Padang Rinold Tamrin. Dia menuturkan Kabau Sirah tidak mau menerima secara gamblang draft yang sudah dikirim oleh LIB itu. pihaknya mau mengevaluasi terlebih dahulu apakah jadwal tersebut menguntungkan atau merugikan untuk tim.
’’Artinya ini kan jadwal satu musim yang belum dikonfirmasi, artinya kami lihat plus-minusnya, apakah nanti akan memengaruhi performa tim atau gimana. Jadi, intinya kami masih evaluasi, baru nanti kami kasih tanggapan ke LIB,’’ ungkapnya.
Untuk peninjauan jadwal, pihaknya akan melibatkan tim. Jadwal itu nanti akan dicocokkan dengan persiapan tim apakah sudah cukup atau belum. ’’Kalau menurut saya pribadi memang ada beberapa revisi. Tapi kami akan berkomunikasi dengan coach, sedang ada di Jogjakarta, menyelesaikan lisensi AFC Pro-nya,’’ katanya.
Protes dari tim tersebut cukup dimengerti oleh Manajer Kompetisi LIB Asep Saputra. Dia mengatakan proses pengeluaran jadwal itu melewati fase yang cukup panjang. ’’Ini kami sudah membuat seideal mungkin. Kami ingin mendekati variable tertentu yang hrus disesuaikan,’’ terangnya.
Salah satunya 18 klub yang berkompetisi sama sekali tidak pernah dibagi klub besar atau klub kecil. Klub bertabur bintang atau tidak. Tapi pihaknya melihat pada posisi terakhir klasemen musim lalu, lantas diimplementasikan kepada sistem yang dipunyai. ’’Tim juara tetap mendapat keuntungan untuk tampil di partai awal memang, lawannya klub promosi,’’ paparnya.
Jadwal yang ada dikatakannya tidak ada niatan apapun untuk menguntungkan beberapa klub. Tidak ada kepentingan apapun di dalamnya. ’’Itu hasil evaluasi kami dari musim lalu yang sangat ketat jarak poin antar klubnya. Ada perubahan yang sigifikan memang,’’ lanjutnya.
Namun, LIB dalam hal ini tidak menutup pintu untuk protes klub-klub. Ada review sampai pada 19 April
’’Tapi ini final draft ya, kalau ada review lebih fokus persiapan klub saja. persiapan yang tidak hanya teknis saja, tapi ada izin dan komersial lainnya,’’ ungkapnya.
Tapi tidak menutup kemungkinan ada aspek sport yang diutamakan. Misalnya saja seperti recovery time. Dia sadar, awal pertandingan Liga 1 dilakukan ketika Bulan Puasa. Hal tersebut jadi pertimbangannya.
Tapi, dia juga harus melihat bahwa Liga 1 harus berakhir pada Desember mendatang. Waktu 8 bulan berkompetisi belum termasuk adanya FIFA matchday yang sesuai peraturan tidak boleh ada pertandingan.
’’Tapi jangan lupa tidak boleh berakhir Desember karena Januari sudah ada playoff Liga Champions Asia. Mau tidak mau penentuan juara harus keluar pada Desember,’’ katanya. (rid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Bandung Tinggal Menantikan Pemain Anyar Datang
Redaktur & Reporter : Soetomo