Sejumlah Negara Loloskan Bandar Narkoba agar Masuk Indonesia

Kamis, 13 Juni 2013 – 23:47 WIB
MAKASSAR-- Mudahnya para bandar narkoba internasional memasukkan narkoba Indonesia sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar.

Sebab dari rute masuknya narkoba ke Indonesia, tidak jarang para kurir narkoba melalui sejumlah negara yang memiliki teknologi deteksi yang canggih serta sistem informasi yang sangat lebih dari cukup.

Tapi tetap para penjahat kelas kakap tersebut, mampu melewati dengan bebas untuk menyelundupkan barang haram tersebut. Antara lain Singapura, Malaysia serta negara-negara di Asia Pacific - jalur yang sering digunakan para bandar.

Terkait hal ini, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN)  Irjen Pol Benny Mamoto mengungkapkan, ada beberapa negara tertentu yang menganggap pengungkapan narkoba di negaranya merupakan sebuah aib. Sehingga, negara tersebut akhirnya membiarkan penyelundup narkoba melenggang kangkung melewati negaranya, agar selanjutnya biar negara lain yang menangkapnya. Sebagian masuk ke Indonesia.

"Yang penting mereka tidak tertangkap di negaranya, karena hal ini akan memperburuk citra negaranya," beber Irjen Pol Benny Mamoto tanpa menyebutkan negara-negara tersebut, saat ditemui di Hotel Golden, Makassar, Kamis (13/6).

Meski demikian, pria asal Sulut ini tetap yakin, kerja sama Indonesia dengan pihak negeri lain dalam memberantas penyelundupan narkoba harus tetap dibina dan dijalankan dengan baik.

Sebab, menurutnya, hubungan antara dua negara atau lebih dengan dasar hubungan personal yang baik, justru akan memudahkan upaya pengungkapan kasus.

"Hal ini dibuktikan dengan beberapa kasus yang berhasil dipecahkan berkat kerja sama antar counterparts lintas negara yang memiliki kewenangan dalam menangani narkoba. Mulai dari kemudahan pertukaran akses data dan akses penyelidikan lainnya," tutur Benny.

Jenderal bintang dua ini juga mengungkapkan, bahwa tanpa kerja sama yang kuat dan hubungan yang harmonis antar counterpart, maka upaya penegakan hukum di bidang narkoba yang melibatkan jaringan internasional akan menempuh jalan yang terjal.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil pengungkapan penyelundupan narkoba dari luar negeri yang digagalkan sejak 2009 sampai 30 April 2013, dari segi berat barang bukti (BB), pengungkapan kasus pada 2012, merupakan BB dengan berat terbesar.

"Berat terbesar didapatkan pada 2012 dengan total berat BB sebesar sekira 546 kilogram. Ini didapat dari pengungkapan penyelundupan 1,4 juta butir ekstasi dengan berat 378 kilogram  melalui Pelabuhan Tanjung Priok," tutup Benny. (ian/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut BNI Syariaf Dicecar soal Kredit ke Kontraktor Driving Simulator

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler