jpnn.com - JAKARTA - Ancaman banjir besar diantisipasi oleh warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Tadi malam, banjir mulai menenggelamkan pemukiman sedalam 2 meter. Wargapun mengungsi ke rumah keluarga, masjid. Pemkot Jakarta Timur juga langsung mendirikan posko pengungsian. Sementara warga lainnya langsung membeli logistik untuk keperluan bertahan di lantai dua rumah mereka.
BACA JUGA: Dampak MRT, Halte HI Ditutup, JPO Dibongkar
Salah seorang warga RT 03/03, Kelurahan Kampung Melayu, Mutia, 52, bersama istrinya mulai mengemasi barang-barang terutama baju untuk mengungsi ke rumah anaknya di Gang Banten, Kelurahan Balimester, Jatinegara. Hal itu lantaran air hampir mencapai lantai dua rumahnya.
”Tinggal beberapa senti lagi masuk ke lantai dua. Sudah mulai terkepung,” katanya. Mutia mengaku tak mengetahui secara pasti berapa lama akan mengungsi di rumah anaknya. Namun, sebagai persiapan sang istri membawa dua kantong berisi pakaian. "Bawa baju saja," tuturnya.
BACA JUGA: Jakarta Banjir, Jokowi Salahkan Pendahulunya
Sejumlah warga Kampung Pulo lainnya terlihat memindahkan barang-barang yang ada di lantai satu ke lantai dua. Beberapa warung yang awalnya tetap berjualan akhirnya ditutup. Tak hanya itu, warga juga bergegas ke luar rumah dan membeli makanan sebagai persiapan menghadapi banjir nanti. Tangga-tangga juga disiapkan agar dapat ke luar masuk rumah.
”Airnya terus naik jadi harus siap-siap, karena sepertinya bakalan sampai dua meter nanti malam,” kata Udin seorang warga.
BACA JUGA: Hindari Tukang Bubur, Bus Tersungkur
Udin yang tinggal di Kampung Pulo sejak 25 tahun lalu, mengaku sudah lelah menghadapi banjir yang terus merendam rumahnya. Untuk itu, Udin menyatakan siap direlokasi ke Rumah Susun agar Kali Ciliwung dapat dinormalisasi Pemprov DKI.
”Meskipun sudah terbiasa hadapi banjir, tapi saya kasihan sama istri dan anak-anak. Jadi mendingan pindah ke rusun, lebih nyaman sepertinya,” katanya. (dni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Kaji Izin Usaha Tambal Ban
Redaktur : Tim Redaksi