Sejumlah Persiapan Kementerian PU Jelang Libur Nataru 2024/2025

Rabu, 18 Desember 2024 – 06:31 WIB
Menyambut Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah melakukan sejumlah persiapan bagi jalan raya di seluruh Indonesia. Foto: dok Kementerian PU

jpnn.com, JAKARTA - Menyambut Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah melakukan sejumlah persiapan bagi jalan raya di seluruh Indonesia.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti menyatakan bahwa persiapan dimulai dengan survei pemantauan kesiapan jalur Nataru 2024/2025 telah dilakukan pada 21 Oktober 2024 sampai dengan 15 November 2024.

BACA JUGA: Kinerja Infrastruktur Pemkot Tangsel Diganjar Penghargaan Kementerian PU

Kementerian PU fokus kepada tim tanggap darurat, penanganan preservasi, pemeriksaan lereng/longsor, pemeriksaan elemen-elemen jembatan, lokasi rawan bencana dan kecelakaan.

Terdapat 33 tim dari perwakilan masing-masing sub direktorat di lingkungan Ditjen Bina Marga yang melakukan pemantauan Nataru 2024-2025.

BACA JUGA: Kronologi Pembunuhan Sadis PNS Kementerian PU Terungkap dalam Rekonstruksi

Diana menyebut hasil survei itu mendapati jalur utama Nataru untuk Pulau Sumatra melalui jalan Lintas Timur sepanjang 3.157,27 kilometer dengan kemantapan 96,17 persen.

Kemudian, Pulau Jawa melalui jalan Lintas Utara sepanjang 1.303,34 kilometer dengan kemantapan 96,60 persen.

Pulau Kalimantan melalui jalan Lintas Selatan sepanjang 3.456,38 kilometer dengan kemantapan 96,18 persen.

Saat ini panjang jaringan jalan nasional (non-tol) di Indonesia mencapai 47.603 kilometer dengan kemantapan 93,88 persen yang tersebar di wilayah Pulau Sumatera sepanjang 13.417 km (94,08 persen mantap), Pulau Jawa sepanjang 6.501 km (97,01 persen mantap), Pulau Bali sepanjang 590 km (99,03 persen mantap), Pulau Kalimantan sepanjang 8.036 km (92,67 persen mantap).

"Pulau Sulawesi sepanjang 8.794 km (96,09 persen mantap), dan Pulau Nusa Tenggara sepanjang 3.093 km (96,42 persen mantap) dan Pulau Maluku sepanjang 3.059 km (93,36 persen mantap) & Papua sepanjang 4.114 km (83,70 persen mantap)," jelas Diana dikutip, Rabu (18/12).

Kesiapan jalan tol berdasar laporan dari lapangan panjang jalan tol yang sudah operasional di Indonesia adalah 3.020 kilometer yang dikelola oleh 53 Badan Usaha Tol (BUJT) pada 75 ruas yang tersebar di Pulau Sumatera sepanjang 1.021 kilometer, Pulau Jawa sepanjang 1.830 km yang terdiri dari Tol Trans Jawa sepanjang 1.066 kilometer.

"Tol Non Trans Jawa sepanjang 385 kilometer, Tol Jabodetabek sepanjang 380 kilometer, Pulau Bali sepanjang 10 kilometer, Pulau Kalimantan sepanjang 97 kilometer, dan Pulau Sulawesi sepanjang 62 kilometer," ungkap Diana.

Ruas Tol Fungsional Sementara yang dibuka untuk umum guna mendukung arus mudik Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, dengan panjang ruas Tol Fungsional Sementara adalah 120,4 kilometer dengan rincian: Pulau Sumatera 90,42 kilometer dan Pulau Jawa 29,98 kilometer.

Menurut Diana, telah disediakan 124 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di seluruh ruas Jalan Tol Indonesia dengan rincian: 30 TIP pada Tol Trans Sumatera, 68 TIP pada Tol Trans Jawa, 16 TIP pada Tol Non Trans Jawa, 6 TIP pada Tol Jabodetabek, 2 TIP pada Tol di Pulau Kalimantan dan 2 TIP pada Tol di Pulau Sulawesi.

Terdapat Total 516 Jumlah Gerbang Tol yang beroperasi yaitu sebanyak 74 Gerbang Tol Trans Sumatera, 151 Gerbang Tol Trans Jawa, 72 Gerbang Tol Non Trans Jawa, 198 Gerbang Tol Jabodetabek, 3 Gerbang Tol di Pulau Bali, 4 Gerbang Tol di Pulau Kalimantan, dan 14 Gerbang Tol di Pulau Sulawesi.

"Kami juga memiliki strategi dan kebijakan Kementerian PU dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025," kata Diana.

Dia melanjutkan beberapa strategi itu adalah memastikan seluruh jalan nasional dalam kondisi mantap, tidak ada lubang, serta bangunan pelengkap jalan dalam kondisi baik.

Memastikan tidak ada kegiatan perbaikan jalan (tol dan non tol) pada tanggal 15 Desember 2024 – 5 Januari 2025. Kemudian, peningkatan Layanan dan Kapasitas Tol. Menyediakan posko dan tim tanggap bencana untuk mengantisipasi kondisi darurat pada titik-titik rawan bencana (banjir, genangan air dan tanah longsor)

Selain itu, Kementerian PU akan terus berkoordinasi dengan Kemenhub, Korlantas, BMKG, BUJT dan K/L lain yang terkait untuk kelancaran lalu lintas dan lain sebagainya.

Tidak lupa penyiapan Rest Area KM 97 seluas ±10 Ha Tol Arah Merak digunakan sebagai berikut: Bufferzone, Screening tiket online, Screening kendaraan muatan barang berbahaya & beracun, Screening kendaraan ODOL, Integrasi multimoda, bufferzone (angkutan darat), rest area (jalan tol), dan pariwisata Kota Cilegon.

"Kami terus komitmen dan upaya untuk terus meningkatkan layanan infrastruktur jalan melalui penambahan panjang tol dan jalan non-tol, peningkatan kemantapan jalan (termasuk zero pothole dan rehabilitasi jalan), konektivitas, serta peningkatan dan integrasi sistem jaringan jalan nasional dengan jalan daerah," pungkas Diana.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler