jpnn.com, KARO - Sejumlah ruas jalan di Kabupaten Karo tertimbun longsor setelah diguyur hujan deras disertai angin kencang sejak Kamis (14/12) hingga Jumat (15/12) pagi.
Selain longsor, ada sekitar empat tiang listrik tumbang yang menyebabkan aliran listrik padam seharian di sejumlah desa. Sejauh ini, tak ada korban jiwa dan luka akibat bencana ini.
BACA JUGA: Bobol Mesin ATM BRI, Residivis Narkoba Gondol Rp 200 Juta
Data yang dirangkum Sumut Pos dari Kabid Kedaruratan dan Logistik Dinas BPBD Karo, Natanael Perangin-angin, longsor dan pohon tumbang tersebar di beberapa kecamatan yakni, Kecamatan Kabanjahe, tepatnya di Desa Kandibata, terjadi longsor tiga titik di jalan nasional penghubung Kabupaten Karo dan Provinsi Aceh dan mengakibatkan arus lalu lintas mengalami macat sepanjang 10 Km.
Sejauh ini Pemkab Karo dan warga sudah mengevakuasi material longsoran hingga jalan kembali normal. Selanjutnya di Kecamatan Simpang Empat tepatnya di Desa Torong dan Desa Perteguhen juga mengalami longsor dan kayu tumbang. Tepatnya di Jalan Provinsi penghubung Kabupaten Karo ke Kabupaten Langkat.
BACA JUGA: Evakuasi Mobdin Camat Terseret Banjir Habiskan Waktu 5 Jam
“Untuk Desa Perteguhen telah dilaksanakan penanganan. Untuk Desa Torong belum dilaksanakan penanganan, karena medan yang sulit serta alat berat masih menangani di desa lain, di Desa Lingga Julu, longsor di pinggir jalan desa dan menyebabkan 3 rumah warga mengalami kerusakan,” terangnya.
Di Kecamatan Merdeka, tepatnya di Desa Deiram longsor dan kayu tumbang di jalan perladangan sampai saat ini belum ditangani. Kecamatan Tiganderket Desa Perbaji, terjadi longsoran kecil di jalan Desa Perbaji menuju Desa Tiganderket dan telah dilaksanakan pembersihan, longsor juga terjadi di jalan penghubung Desa Tanjung Kecamatan Tiganderket menuju ke Desa Perbesi,Kacamatan Tiga Binanga juga terputus total akibat longsor.
BACA JUGA: Walubi Persiapkan Imlek untuk 2019
Desa Suka Ndebi Kecamatan Naman Teran, Longsor juga terjadi dan alat berat sedang melaksanakan pembersihan. Masih menurut Natanael, atas bencana longsor yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Karo, pihaknya belum ada menerima laporan terkait adanya korban jiwa.
Karena keterbatasan alat berat untuk menanggulangi tanah longsor sementara waktu masih dilakukan pembersihan secara bergiliran atau bergantian. Sementara di Desa Suka Kecamatan Tigapanah, sedikitnya ada 3 tiang listrik yang tumbang. Akibat peristiwa ini, listrik padam seharian di enam desa sekitar Kecamatan Tigapanah.
“Iya, betul longsor, jadi sudah kami cek ke lokasi pada malam kejadian tadi sekitar jam 19.00 WIB kami mendapat informasi dari warga bahwa ada longsor di jalan menuju pemukiman kami langsung berkordinasi dengan Kepala Desa, Ketua Karang Taruna juga beberapa warga membersihkan parit yang tersumbat dan memberi tanda bahaya supaya warga yang lewat tidak terjebak ke dalam dan ternyata longsor tidak hanya satu titik, tapi ada 7 lokasi hampir berdekatan,” kata Ketua BPD Desa Lingga Julu, Rianto Ginting.
Sementara Kepala Desa Lingga Julu Pribadi Ginting mengatakan, salah satu lokasi yang cukup parah adalah rumah salah satu warga Tomas Ginting dan R. Ginting, ada dua rumah berdiri di atas tanah longsor tersebut.
”Tapi tanah ambles itu tidak mengakibatkan kerusakan pada bangunan utama. Walaupun banyak juga barang-barang yang ikut terbawa tanah longsor terjun ke jurang, karena selama ini tanah di belakang rumah digunakan warga sebagai gudang,” ujar Kades.
Pribadi Ginting mengatakan, atas nama warga dan sebagai Pemerintahan Desa sangat mengharapkan perhatian pemerintah Kabupaten agar secepatnya menanggulangi bencana ini, sebelum ada korban jiwa karena warga sangat ketakutan akan terjadi longsor susulan.
Begitu juga dengan jalan desa kami yang mengalami longsor, diketahui jalan ini adalah jalan utama keluar masuk menuju ke Kota Kabanjahe dan Berastagi, juga termasuk jalan alternatif. Kami berharap instansi terkait seperti Dinas PU dapat segera melakukan perbaikan , agar tidak terjadi korban jiwa, pinta Pribadi.
Jembatan Putus
Di lokasi terpisah, Camat Lau Baleng Kabupaten Karo Asmona Perangin-angin melaporkan, adanya jembatan penghubung Dusun Paya Mbelang Rambah Gelonggong dan Dusun Pintu Angin Petarum putus total. Hal ini dikatakan Asmona disela-sela acara usai pelantikan 17 Kepala Desa oleh Bupati Karo, Jumat (14/12) siang di pendopo Karo Kabanjahe.
Dalam laporannya, Asmona menjelaskan dua hari yang lalu jembatan penghubung antar dusun kedusun ini diterjang air yang meluap. Akibatnya, jembatan yang terbuat dari papan dan kayu itu hanyut terbawa arus.
“Jembatan ini adalah salah satu akses penghubung kedua dusun, tidak ada akses alternatif. Sebab itu saya dengan Kepala Desa Mbal mbal Petarum Sukat Milala ditemani warga meninjau jembatan yang rusak tersebut. Kondisinya sangat parah, tidak memungkinkan masyarakat untuk bergotong royong, pasti sia-sia jika tidak dibantu alat berat dari PU,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya meneruskan keluhan warga kedua dusun tersebut. Sebab, informasi warga bahwa sekarang ini lagi musim tanaman jagung, dalam waktu dekat masyarakat akan panen. Namun dikawatirkan hasil panen tidak dapat diangkut ke kota untuk dijual karena jalan akses putus total. Jika jembatan ini tak segera diperbaiki, petani akan merugi ratusan juta.
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Ir Nasib Sianturi Msi, mengatakan, putusannya jembatan tersebut murni karena alam. “Untuk memperbaiki jembatan tersebut, Terkelin mengaku sudah memerintahkan Kepala UPT Workshop Kasir untuk segera berkoordinasi dan bersinergi dengan camat. Begitu juga sebaliknya, camat sudah kita perintahkan agar kordinasi bersama workshop secepatnya tanggulangi perbaikan jembatan yang rusak,” tegasnya.
Karena cuaca ektrem ini, bupati meminta masyarakat Karo agar berhati-hati dan mengurangi aktivitas di luar rumah. “Kabupaten Karo adalah wilayah rawan bencana, kita lihat beberapa belakangan ini sampai tadi malam (14/12), ada sejumlah titik terjadi longsor. Setiap camat sudah melaporkan kepada kita masing-masing daerahnya akibat cuaca ekstrem ini. Misalnya, Kecamatan Kabanjahe, Kutabuluh, Tigapanah, Simpang Empat, Tigandeeket, Laubaleng dan Namanteran,” paparnya. (deo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencarian Dua Korban Terkendala Longsor Susulan di Tobasa
Redaktur & Reporter : Budi