jpnn.com - SANGATTA - Sejumlah sekolah di Kutai Timur (Kutim), Kaltim, kelabakan. Pasalnya, Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) belum juga cair, sementara utang pembelian alat kebutuhan sekolah menumpuk.
Kepala Sekolah SD 002 Sangatta Utara, Hariono menuturkan, pihaknya mengaku bingung lantaran hingga saat ini dana tersebut belum juga cair.
BACA JUGA: 2020, Seluruh Sekolah Sudah Terapkan Full Day
Bahkan dana tersebut mulai dari triwulan pertama hingga keempat.
“Belum ada cair satu triwulan pun. Jadi, selama belum cair, kita masih mengutang untuk kebutuhan sekolah. Salah satunya, masalah ATK seperti kertas, spidol, alat pelajaran, alat olahraga dan lainnya,” ujar Hariono yang juga Sekretaris PGRI itu.
BACA JUGA: Hamdalah, SMK Jadi Primadona di Era Jokowi JK
Disinggung apa penyebabnya, dia mengaku tidak tahu pasti. Namun, diduga ikut terdampak akibat devisit anggaran yang tengah dialami Pemkab Kutim.
“Untungnya kita sudah langganan dengan took. Makanya belum ada tagihan. Tetapi kita harap bisa segera cair. Paling tidak, bisa didahulukan pencairannya untuk yang penting-penting. Karena itu akan sangat dibutuhkan,” katanya.
BACA JUGA: Lulusan Sekolah Ikatan Dinas tak Boleh Langsung Pulang ke Daerah Asal
Senada, Kepala Sekolah SMA 1 Sangatta Utara Andi Hasbi, juga mengaku belum mendapatkan jatah pencairan dana Bosda. Dirinya tidak mengetahui penyebabnya.
“Belum, belum ada yang cair. Saya juga belum jelas kapan waktunya (Pencairan,red),” sebut Andi.
Dia pun berharap agar kiranya dana yang diberikan setiap triwulan tersebut dapat segera dicairkan dalam waktu dekat.
Karena dana tersebut dianggapnya merupakan bagian dari kehidupan bagi sekolah dalam kegiatan operasional.
“Anggaran itu darahnya kegiatan. Seperti pembuatan parit, honor, ATK dan lainnya. Kalau bisa besok sudah cair,” katanya.
Lain halnya dengan di SMP 1 Sangatta Utara. Menurut Kepala SMP 1 Sugiri, dana Bosda tersebut sudah cair beberapa pekan lalu. Namun dirinya tidak tau pasti besaran dan kapan pencairan tersebut.
“Tidak ada masalah. Karena dana bosda sudah cair. Kalau tidak salah satu sampai triwulan tiga. Tapi untuk lengkapnya, bendahara sekolah yang tahu,” sebutnya saat dimintai keterangnya melalui telepon. (dy/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Organisasi Guru Lebih dari Satu, Mana yang Diakui Pemerintah?
Redaktur : Tim Redaksi