Sekali Terjadi Kudeta, Akan Menjadi Pola

Kamis, 04 Juli 2013 – 14:42 WIB
JAKARTA - Presiden Mesir, Muhammad Mursi dikudeta oleh kekuatan militer setempat. Anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya mengatakan peristiwa kudeta di Mesir dapat dijadikan sebagai suatu pembelajaran.

Menurutnya, sekali pergantian kekuasaan secara anarkis terjadi, maka pergantian berikutnya dengan pola yang sama akan dengan mudah terjadi. "Ini pelajaran bagus yang bisa kita petik," ujar Tantowi saat dihubungi, Kamis (4/7).

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu berharap krisis yang dihadapi Mesir dapat segera berlalu. "Sebagai negara sahabat, kita berharap agar krisis tersebut cepat berlalu," kata dia.

Lebih lanjut, Tantowi mengatakan, militer Mesir harus dapat menjalankan transisi pemerintahan dengan baik. Dia berharap tidak ada lagi korban jiwa akibat peristiwa itu. "Jangan sampai ada korban lagi," ucapnya.

Seperti diketahui, Presiden Muhammad Mursi yang baru sekitar setahun berkuasa, dipaksa lengser oleh militer, Rabu (3/7) malam waktu setempat.

Mursi secara dramatis dikudeta setelah setahun memimpin Mesir. Ia naik menjadi Presiden Mesir kelima setelah memenangi pemilihan menyusul gejolak pasca-lengsernya Presiden Husni Mubarak, dua tahun silam lewat revolusi Musim Semi yang merebak pada 2011 silam di Jazirah Arab.

Terpilihnya Mursi tak membuat gejolak politik di Mesir berhenti. Tuntutan agar Mursi lengser terus disuarakan kelompok oposisi.

Namun, Mursi yang awalnya menolak lengser, pada pukul 19.00 waktu setempat diberitahu bahwa militer telah mengambilalih kendali pemerintahan melalui kudeta. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan: Atasi Kemacetan tak Perlu Lagi Wacana

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler