Sekali Waktu Bersama Menteri Pertanian Indonesia...

Selasa, 31 Oktober 2017 – 13:30 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di gudang jagung Gorontalo, Senin, 30 Oktober 2017. Foto: Wenri Wanhar/JPNN

jpnn.com - GIGIH memperjuangkan ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dianugerahi gelar Bapak Petani Indonesia.

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Mentan Langsung Tindaklanjuti Permintaan Petani Tembakau

Malam di langit Sulawesi sedang pekat-pekatnya ketika telepon genggam Menteri Pertanian Amran Sulaiman berdering, Minggu, 29 Oktober 2017.

Presiden Jokowi memintanya datang ke Istana jam 2 siang besok. Mendadak.

BACA JUGA: Mentan Buka Hari Pangan se-Dunia di Pontianak

Pinta pun berlaku. Seluruh agenda yang telah direncanakan Amran sebelumnya--janji berjumpa petani di Gorontalo--bergeser. Tak ada yang dibatalkan. Hanya begeser. Semua serba dipercepat.

***

BACA JUGA: Perwakilan 10 Negara Kagumi Wisata Religi Bongo

Senin, 30 Oktober 2017. Matahari belum dua penggalah tingginya.

Pesawat jet hawker 900 mendarat mulus di Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo.

Kedatangan Menteri Pertanian bersama rombongan disambut para pejabat tinggi setempat.

"Tadi berangkat dari Makassar jam 6 pagi," kata Budi Handoyo, pilot pesawat jet yang menerbangkan Menteri Amran, kepada JPNN, di dalam pesawat jat berkapasitas 9 penumpang yang sedang parkir di Gorontalo.

Pesawat jet berbendera Indonesia itu milik perusahaan Johnlin Air Transport. Sewanya berkisar antara 6250 hingga 6500 dollar perjam. Melayani penerbangan domestik, pun internasional.

Ekspor! Stop Impor...

Masih pagi sekali. Iring-iringan kendaraan roda empat bergerak dari bandara Gorontalo menuju gudang PT Sinar Pangan Abadi Gorontalo.

Panjang. Mengular. Sebab, hampir seluruh pejabat tinggi wilayah setempat turut serta. Para bupati, walikota hingga Gubernur. Termasuk anggota DPRD dan pejabat teras TNI serta Polri.

Di gudang PT Sinar Pangan Abadi, Menteri Pertanian melepas pengiriman 2350 ton jagung Propinsi Gorontalo ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Ekspor jagung Gorontalo sudah terjadi sejak dua tahun lalu. Pada 2015, ekspor jagung sebanyak 250 ribu ton ke Filipihina. Dari total itu, 160 ribu dari Gorontalo, dan sebagian dari Sumbawa.

"Alhamdulillah hari ini. Ini adalah sejarah baru. Kita sudah tidak impor lagi jagung. Bahkan kita sudah ekspor. Tak ada lagi cerita impor. Aku sudah tutup kerannya. Saya gembok dan kuncinya saya buang ke laut," Amran berkelakar.

Menurut dia, dalam menuju ketahanan pangan Indonesia, capaiannya sudah luar biasa. Dan ini, tidak lepas dari peran Propinsi Gorontalo sebagai lumbung jagung untuk Indonesia.

"Ada beberapa daerah kami jadikan lumbung. NTT, NTB, Sulsel, Jawa Timur, Lampung. Ini lumbung jagung untuk Indonesia. Kita membangun berdasarkan keunggulan komporatif suatu daerah."

"Ini luar biasa," sambung dia. "Kalau ini bisa dikembangkan lagi di daerah-daerah lain, kami yakin bisa memenuhi kebutuhan negara tetangga."

Amran menceritakan, sebelumnya Indonesia impor 3.6 juta ton jagung dari negara Amerika dan Argentina, yang nilainya kurang lebih 12 triliun.

"Hari ini kita sudah tunjukkan pada dunia, bahwa kita bisa mengonsumsi jagung, memberi pakan pada ternak, dan seterusnya tanpa impor, bahkan ekspor. Ini sejarah baru," tandasnya.

"Satu tahun kita capai swasembada itu. Sangat spektakuler. Ini perintah bapak presiden. Tak boleh impor. Harus swasembada dan harus ekspor."

Dari gudang jagung, Menteri Pertanian Amran Sulaiman melaju ke Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo untuk menghadiri "pesta" panen padi.

Iring-iringan kendaraan yang menyertainya kian mengular.

Bapak Petani Indonesia

Sebuah panggung dari kayu terpasang kokoh di tengah sawah yang baru saja dipanen. Beberapa traktor berjejer, di kiri dan kanan panggung. Perhelatan sederhana ala rakyat menyambut kedatangan pemimpinnnya.

Hadir juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Roem Kono, yang berasal dari desa tersebut.

"Hamparan sawah ini, masih milik keluarga besar saya, Pak Menteri," kata Roem Kono saat berpidato, dengan aroma senda gurau penuh kehangatan.

"Betul kan?" tanya dia kepada kepada hadirin yang memadati arena. Dan sontak saja disambut para petani, "betuuuuul."

Dalam suasana yang dipenuhi gelak tawa dan tepuk tangan itu, Roem Kono dan para petani menganugerahkan gelar Bapak Petani Indonesia untuk Menteri Amran.

"Hari ini saya ingin memberikan gelar kepada beliau; Bapak Petani Indonesia…"

Sontak saja disambut sorak-sorai dan tepuk tangan riuh rendah.

Sementara itu, Menteri Amran datar saja air mukanya. Tak ada tawa lebar. Hanya senyum seulas.

Tiba giliran Amran berpidato. Dia sama sekali tak menyinggung gelar Bapak Petani Indonesia yang baru saja disematkan padanya.

Amran hanya berkata bahwa dia tak bisa berlama-lama. Sebab, harus sampai ke Jakarta jam 2 siang, karena dipanggil mendadak oleh Presiden Jokowi.

"Jam 11 kami terbang ke Jakarta. Dipanggil bapak presiden tengah malam tadi. Harus menghadap jam 2," katanya membuka pidato.

Dia juga bercerita bahwa sepekan belakangan dirinya keliling ke Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Ambon, ke Aru, perbatasan Australia, lalu ke Sulawesi Selatan dan masuk ke Gorontalo.

Tanpa berpanjang lebar, dia berkata, "yang terpenting satu. Kita sekarang pendekatannya sejahtera. Jaga kesejahteraan harga di tingkat petani. Kami butuh keseriusan untuk membangun negeri ini. Bapak ibu…dalam sejarah pertanian, pertama dalam pemerintahan Jokowi JK ada namanya asuransi, juga irigasi tersier dibangun 3 juta hektar dalam waktu setahun lebih. Itu sejarah pertama dalam pemerintahan kita di Indonesia."

***

Dari lokasi panen padi, rombongan bergerak ke kantor bupati Bone Bolango. Mengikuti beberapa acara, termasuk menerima gelar adat mopotilolo dari rakyat Bone Bolango.

Selanjutnya, sebagaimana telah disebut di awal, Menteri Pertanian terbang ke Jakarta dengan Pesawat jet hawker 900.

Di Istana Negara, pertemuan antara Presiden Jokowi dan Menteri Amran berlangsung tertutup. Saat bersamaan, Istana juga kedatangan petani tembakau. (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Sebut Ada 3 Model untuk Genjot Irigasi Petani


Redaktur & Reporter : Wenri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler