Sekampung Semaput Keracunan

Jumat, 07 September 2012 – 08:08 WIB
BOGOR– Peristiwa keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Bogor. Kamis, sekitar 68 warga di lima RT yang ada di RW 07, Kampung Prayoga, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, muntah-muntah hingga semaput. Puluhan warga Kampung Prayoga itu teler tak lama usai menyantap makan malam di hajatan Hamid (60), Rabu (5/9).

Dugaan sementara, keracunan massal tersebut berasal dari sup ayam yang dihidangkan dalam pesta kawinan putra Hamid. Hingga kemarin, 68 warga yang tersebar di RT 01, 02, 03, 04, 05, RW 07 dirawat di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas Cigudeg. "Di kondangan itu saya makan sup dan daging ayam. Setelah pulang, kepala saya langsung pusing dan mual. Hingga badan saya lemas," kata Dian, warga Kampung Prayoga kepada Radar Bogor, kemarin.

Keesokan harinya (6/9), kondisi ibu dua anak itu kian mengkhawatirkan. Dian pun diantar ke UPT Puskesmas Cigudeg. Di puskesmas, sejumlah kerabat dan tetangga Dian yang turut menghadiri pesta Hamid ternyata tergolek lemas. 

"Awalnya ada beberapa orang warga yang sebagian besar anak kecil mengeluhkan mual, bahkan muntah,” terang Sekretaris Camat Cigudeg, Adi Heryana.

Karena jumlah korban keracunan terus bertambah, petugas desa kemudian mengumumkan peristiwa ini melalui pengeras suara musala. Pengumuman dilakukan agar masyarakat langsung datang ke puskesmas bila merasakan gejala serupa.  “Kami membawa korban dengan pikap, angkot dan motor," terangnya.

Sekretaris desa (sekdes) Mekarjaya, M Sugeta mengungkapkan, berdasarkan data yang dia miliki, jumlah korban keracunan  mencapai 47 orang (rawat jalan), rawat inap 21 orang.

“Dengan jumlah rincian dewasa sebanyak 31 orang, anak-anak sebanyak 22 orang dan balita sebanyak 14 orang. Sebagian warga saat ini sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Namun 19 orang masih dirawat di Puskesmas Cigudeg, karena masih mengalami kekurangan cairan,” terangnya.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PKL), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Eulis Wulantari menuturkan, jajarannya masih belum mengetahui jenis racun yang termakan puluhan warga. Tapi kemarin, Eulis telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi biang keracunan warga untuk diteliti di Lab Balai Besar Kesehatan Lingkungan Hidup di Jakarta.

Warga yang keracunan, lanjut dia, kebanyakan menderita penyakit, diare, mual dan pusing. Berbeda dengan sekdes, saat ini jumlah pasien yang dirawat sekitar 20 warga dan 46 menjalani pemeriksaan secara berlanjut. "Total seluruh korban keracunan sebanyak 66 warga, tapi tidak ada warga yang keracunan hebat," terangnya.

Kanitreskrim Polsek Cigudeg, Iptu Ujang Suhardi mengaku sudah menyita menu makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan. Hingga saat ini penyelenggara hajatan masih menjalani pemeriksaan. “Kita juga sudah mengambil sampel makanan yang diduga penyebab kejadian itu. Tapi nanti kita serahkan kepada petugas Puskesmas untuk diserahkan ke Dinkes Kabupaten Bogor,” singkatnya.(cha/sdk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Umumkan Legislator Pemalas, Dewan Dituding Pembohong

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler